-BENAK REKTOR-

TRANSFORMASI MENJADI UIN: SEBUAH KENISCAYAAN

Dipublish Tanggal 19 September 2024 Pukul 22:49 Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag - Rektor IAIN Kendari

Membincang tentang transformasi atau perubahan bentuk dari IAIN Kendari menjadi UIN Kendari selalu menarik bagi publik pemerhati pendidikan tinggi Islam karena dibenak mereka secara simpel mesti ada sebuah perguruan tinggi Islam yang berstatus negeri  sebagai penyanding dari universitas negeri lainnya di Sulawesi Tenggara, tetapi sesungguhnya masih banyak pertimbangan lain yang perlu dicermati secara kelembagaan. Sejak kehadirannya 57 tahun silam, tepatnya 28 April 1967 sebagai fakultas cabang, yakni Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ujungpandang di Kendari, IAIN Kendari telah mengalami berbagai dinamika kelembagaan. Pada tahun 1997 bertransformasi menjadi STAIN Kendari secara mandatori berdasarkan Keppres Nomor 11 Tahun 1997 yang secara otomatis berdiri sendiri secara manajerial dan tidak "bergantung" lagi dengan IAIN Alauddn Ujungpandang. Lalu 17 tahun kemudian bertransformasi lagi menjadi IAIN Kendari sesuai Perpres Nomor 145 Tahun 2014. Kini sudah waktunya kita berupaya menjadi UIN Kendari. Paling tidak terdapat beberapa pertimbangan kelembagaan bagi IAIN Kendari untuk bertransformasi, di antaranya:
a. Mengimplementasikan Good University Governance (GUG)
Peningkatan status meniscayakan manajemen universitas yang jauh lebih baik. Setelah bertransformasi, UIN Kendari mesti memberikan impact yang positif bagi kelembagaan yang mengharuskan pengelolaan kampus lebih profesional dan berintegritas, mengingat GUG merupakan konsep tata kelola yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas di lingkungan universitas. Oleh karena itu, dalam upaya untuk mewujudkan manajemen universitas yang profesional dan berintegritas, maka UIN Kendari mengimplementasikan beberapa prinsip dan praktik GUG sebagai berikut:
1)  Prinsip Transparansi, yaitu bahwa UIN Kendari menyediakan akses informasi yang terbuka mengenai informasi yang relevan, seperti kebijakan, prosedur, laporan keuangan, dan hasil evaluasi kinerja. Hal ini memungkinkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, dosen, dan masyarakat, untuk memahami dan memantau kegiatan kampus. Demikian pula dengan proses pengambilan keputusan disampaikan secara jelas. Semua proses pengambilan keputusan UIN Kendari didokumentasikan dengan baik dan dipublikasikan secara transparan untuk menghindari persepsi adanya konflik kepentingan atau keputusan yang tidak adil.
2)  Prinsip Akuntabilitas, yakni bahwa UIN Kendari konsern pada pertanggungjawaban kinerja dari setiap unit dan individu di kampus harus jelas dan diukur berdasarkan indikator kinerja utama/tambahan yang telah ditetapkan. Evaluasi dan pelaporan kinerja dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa semua tindakan sesuai dengan tujuan dan kebijakan universitas. Di samping itu, audit internal dan eksternal dilakukan secara rutin dan menggunakan jasa auditor eksternal untuk memastikan keuangan dan operasional kampus dikelola dengan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
3) Prinsip Partisipasi, bahwa UIN Kendari memposisikan diri sebagai lembaga yang inklusif dalam pengambilan keputusan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik unsur pimpinan, unsur pengawasan dan pertimbangan, termasuk mahasiswa, dosen, staf administrasi, dan alumni dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi aktif ini memastikan bahwa kebijakan yang diambil mencerminkan kebutuhan dan harapan seluruh komunitas kampus. Begitu pula UIN Kendari memberikan ruang untuk memberikan umpan balik berupa kritik dan saran yang mekanismenya diatur sedemikian rupa. Misalnya melalui kegiatan ekspos hasil capaian kinerja lembaga. UIN Kendari menyediakan saluran yang efektif untuk menerima dan menanggapi umpan balik dari seluruh pemangku kepentingan, sehingga manajemen kampus dapat terus melakukan perbaikan dan inovasi.
4) Prinsip Keadilan, yakni bahwa UIN Kendari memandang adanya kesetaraan dan kesempatan yang sama untuk menjamin bahwa setiap individu di kampus, baik unsur pimpinan, pertimbangan, dan pengawasan, maupun dosen, mahasiswa, dan staf memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berkembang sesuai dengan kemampuan dan prestasi mereka tanpa diskriminasi. Dalam pada itu, UIN Kendari juga menjalankan setiap proses akademik dan non akademik di kampus secara adil, di mana semua prosedur, termasuk rekrutmen, evaluasi, dan promosi, dilakukan secara objektif dan berdasarkan prinsip meritokrasi.
5) Prinsip Integritas, yaitu bahwa UIN Kendari menerapkan tata tertib, kode etik, dan kepatuhan pada regulasi yang mengatur perilaku seluruh civitas akademika dan memastikan kepatuhan terhadap standar etika dan profesionalisme. Ini termasuk menegakkan aturan disiplin dan sanksi bagi pelanggar. Namun tidak melupakan aspek reward bagi mereka yang berprestasi. Budaya integritas di UIN Kendari pun mewujud di seluruh lapisan kampus dengan cara menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap prinsip-prinsip etika akademik.
6) Prinsip Efektivitas dan Efisiensi, yakni bahwa UIN Kendari melakukan pengelolaan sumber daya secara optimal dengan memastikan bahwa semua sumber daya, termasuk dana, fasilitas, dan tenaga kerja, digunakan secara optimal untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Demikian pula dengan penggunaan teknologi, maintenance-nya, dan dorongan agar supaya berinovasi terus digalakkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan operasional, serta mendukung proses belajar-mengajar yang lebih interaktif dan efektif.
7) Prinsip Sustainabilitas, yaitu bahwa UIN Kendari memiliki perencanaan jangka panjang berupa Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategis yang berjangka panjang mencakup visi, misi, dan tujuan universitas, serta langkah-langkah untuk mencapainya. Rencana kampus ke depan niscaya mempertimbangkan aspek keberlanjutan, baik dari segi keuangan maupun sumber daya universitas. Tidak lupa pula UIN Kendari menerapkan manajemen risiko (risk management) yang memitigasi, mengidentifikasi, dan mengelola risiko potensial yang dapat mempengaruhi keberlangsungan operasional universitas.
 
b. Transformasi tidak mengutamakan aspek-aspek prestisius
Transformasi kelembagaan tidak untuk mengejar jabatan atau berupaya mendapatkan konsekuensi keuangan yang lebih atau berlagak dengan fasilitas kemewahan yang didapatkan oleh pejabatnya, pun tidak mengedepankan label-label prestisius, akan tetapi transformasi menjadi UIN Kendari justru bertujuan untuk memberikan pelayanan akademik berkualitas kepada masyarakat dengan menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi yang terbaik. Inilah core business dari sebuah perguruan tinggi berintegritas, tidak terkecuali UIN Kendari. Untuk menghindari hal-hal yang bersifat prestisius atau terlalu fokus pada pencitraan semata, UIN Kendari mengambil langkah-langkah strategis yang berfokus pada substansi, kualitas, dan dampak nyata dalam pendidikan dan penelitian. Meskipun rekognisi kelembagaan dan mengejar prestise kampus sangat penting, tetapi juga harus lebih mengutamakan pencapaian kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat dirasakan secara langsung oleh civitas akademika, stakeholders dan publik. Adapun langkah-langkah yang diambil UIN Kendari untuk menghindari kecenderungan mengejar prestise semata adalah:
1) Menetapkan visi dan misi yang berfokus pada kualitas dan dampak
UIN Kendari fokus pada visi misi yang mengedepankan kualitas pendidikan dan penelitian yang jelas dari pada mengejar peringkat atau pengakuan eksternal. Ini berarti menekankan pentingnya proses pembelajaran yang mendalam, penelitian yang inovatif dan berdampak, serta kontribusi nyata terhadap masyarakat. Penetapan tujuan yang realistis dan berorientasi pada masyarakat.  Menetapkan tujuan strategis yang realistis dan berorientasi pada pengembangan masyarakat dan industri serta memastikan tujuan tersebut relevan dengan kebutuhan lokal, nasional, dan global serta mampu memberikan kontribusi positif yang nyata.
2) Membangun budaya akademik yang otentik
UIN Kendari melakukan promosi integritas akademik dengan menegaskan bahwa pentingnya integritas akademik dalam semua aspek kegiatan universitas, baik dalam penelitian, pengajaran, maupun administrasi. Dorong dosen dan mahasiswa untuk mengutamakan kejujuran, transparansi, dan etika dalam semua pekerjaan mereka. Selain itu, UIN Kendari lebih menonjolkan kualitas dari pada kuantitas. Fokus pada peningkatan kualitas output akademik, seperti publikasi dan penelitian, daripada sekadar kuantitas. Misalnya, mendorong peneliti untuk menulis artikel berkualitas tinggi yang diterbitkan di jurnal terkemuka, lalu direimburse daripada hanya mengejar jumlah publikasi. UIN Kendari pun memberikan penghargaan dan pengakuan kepada dosen, staf, dan mahasiswa berdasarkan kontribusi nyata mereka terhadap pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, bukan hanya karena gelar atau penghargaan prestisius.
3) Mengutamakan pengembangan kapasitas dan keberlanjutan
UIN Kendari berinvestasi dalam memprioritaskan pengembangan dosen dan staf untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas mereka dalam pengajaran dan penelitian, daripada hanya mengejar rekrutmen dari universitas ternama demi prestise. UIN Kendari mendukung inisiatif berkelanjutan dan berorientasi pada dampak jangka panjang, seperti penelitian yang memecahkan masalah sosial atau lingkungan, daripada proyek yang hanya untuk meningkatkan reputasi jangka pendek.
4) Mendengarkan dan melibatkan komunitas kampus dan stakeholder
UIN Kendari mengutamakan kebutuhan dan masukan dari komunitas kampus dengan mendengarkan masukan dari mahasiswa, dosen, dan staf mengenai arah dan kebijakan universitas. Melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu menghindari kecenderungan mengejar prestise yang tidak relevan dengan kebutuhan nyata komunitas kampus. Di samping itu, kolaborasi dengan stakeholder eksternal sangat dibutuhkan untuk bekerja sama, termasuk dunia usaha dan dunia industri, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka memastikan bahwa program dan inisiatif universitas benar-benar memenuhi kebutuhan dan memberikan kontribusi yang relevan.
5) Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya
Pengelolaan sumber daya yang efisien dan transparan yang dijalankan UIN Kendari dengan berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian. UIN Kendari menghindari pengeluaran yang mengakibatkan pemborosan tanpa memberikan manfaat nyata bagi komunitas kampus atau masyarakat. Dari sisi anggaran, UIN Kendari selalu menjaga akuntabilitas dan transparansi terhadap penggunaan dana. UIN Kendari selalu mempertanggungjawabkan penggunaan dana, terutama yang berasal dari publik atau donatur, untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk tujuan yang benar-benar mendukung misi pendidikan dan penelitian universitas.
6) Mempromosikan inovasi dan kolaborasi yang berdampak
UIN Kendari memberikan dukungan untuk setiap kreatifitas dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan dan kondisi kekinian. UIN Kendari mendorong inovasi yang relevan dan berorientasi pada pemecahan masalah nyata, baik di tingkat lokal maupun global. UIN Kendari pun membangun kemitraan berdasarkan nilai bersama dengan institusi dan organisasi yang memiliki nilai dan tujuan yang sama, yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
7) Pengembangan kurikulum yang relevan dan responsif
UIN Kendari selalu menjaga relevansi kurikulum dengan kebutuhan zaman dan memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan adalah sangat responsif terhadap kebutuhan zaman dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri dan masyarakat. Hal yang diutamakan juga adalah keterlibatan mahasiswa dalam pengembangan kurikulum. Mahasiswa dilibatkan dalam proses pengembangan kurikulum untuk memastikan bahwa materi yang diajarkan relevan dengan minat dan kebutuhan mereka, serta mempersiapkan mereka untuk tantangan di dunia kerja.
 
c. Persiapan Internasionalisasi dan World Class University
Menjadi universitas kelas dunia atau World Class University (WCU) adalah tujuan ambisius UIN Kendari yang memerlukan strategi komprehensif dan persiapan matang. Internasionalisasi UIN Kendari adalah salah satu kunci penting untuk mencapai status ini, karena memungkinkan universitas untuk berpartisipasi dalam jaringan global pendidikan, penelitian, dan inovasi. Adapun langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan oleh UIN Kendari untuk menyiapkan diri dalam proses internasionalisasi dan menuju status World Class University yaitu:
1) Mengembangkan visi dan misi internasionalisasi
Menetapkan visi internasionalisasi UIN Kendari dilakukan secara jelas dan terukur yang sejalan dengan tujuan strategis jangka panjangnya. Visi ini harus mencakup tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan inovasi melalui kolaborasi internasional. Kemudian merumuskan misi dan sasaran internasionalisasi secara spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Tentunya mencakup peningkatan kerjasama akademik internasional, peningkatan jumlah mahasiswa dan staf internasional, serta peningkatan publikasi di jurnal internasional bereputasi.
2) Meningkatkan kualitas akademik dan penelitian
Peningkatan kualitas pengajaran dan kurikulum dimulai dengan merevisi kurikulum untuk memasukkan perspektif global dan mempromosikan pengajaran dalam bahasa Inggris atau bahasa internasional lainnya. Menyediakan program studi yang diakui secara internasional dan relevan dengan kebutuhan global. Berikutnya adalah memperkuat penelitian dan publikasi internasional dengan mendorong fakultas dan peneliti untuk berkolaborasi dengan mitra internasional dan mempublikasikan hasil penelitian di jurnal internasional bereputasi. Menyediakan insentif dan dukungan untuk penelitian yang memiliki dampak global. Sebagai bentuk keseriusan menuju WCU, maka Pusat Penelitian Internasional wajib dibentuk untuk memperkuat pusat penelitian internasional yang berfokus pada isu-isu global dan kolaborasi lintas disiplin, yang dapat menarik minat para peneliti dari seluruh dunia.
3) Mengembangkan Jaringan dan Kemitraan Global
Kolaborasi dengan universitas kelas dunia menjadi agenda yang sangat mendesak bagi UIN Kendari guna mengembangkan kemitraan dengan universitas-universitas yang sudah berstatus World Class University melalui program pertukaran mahasiswa (student exchange), pertukaran dosen (lecturer exchange), pertukaran peneliti (researcher exchange), international student life, international community service serta kolaborasi dalam penelitian dan pengajaran. Langkah lain yang dilakukan adalah dengan bergabung dengan keanggotaan dalam jaringan dan konsorsium internasional untuk meningkatkan visibilitas dan akses ke sumber daya global, seperti Erasmus+, Universitas 21 (U-21), dan jaringan universitas riset global lainnya. UIN Kendari juga harus sering mengadakan konferensi dan lokakarya internasional yang mengorganisir atau menjadi tuan rumah konferensi, lokakarya, dan seminar internasional untuk menarik akademisi dan peneliti global ke kampus, sekaligus mempromosikan penelitian dan capaian inovasi universitas.
4) Meningkatkan mobilitas mahasiswa dan dosen internasional (student and lecturer exchange)
Program pertukaran dan mobilitas mahasiswa (student exchange) dilakukan untuk meningkatkan program pertukaran mahasiswa internasional dan mobilitas dosen dan staf (lecturer and staff exchange) dalam rangka mengembangkan wawasan global dan memperkuat hubungan internasional. Agenda ini dilakukan melalui kemitraan dengan universitas global dan program seperti Erasmus, Fulbright, atau program mobilitas lainnya. Begitu pula dengan skim beasiswa dan bantuan keuangan untuk mahasiswa internasional disediakan oleh UIN Kendari secara khusus untuk mahasiswa internasional supaya menarik mereka belajar di universitas. Metode yang dilakukan bisa mencakup penghapusan biaya kuliah atau pemberian tunjangan hidup. Berikutnya melakukan sosialisasi dan penerimaan mahasiswa internasional secara proaktif, termasuk pemasaran global, rekrutmen, dan layanan dukungan yang memadai untuk memastikan integrasi yang sukses di kampus.
5) Meningkatkan kompetensi bahasa inggris dan kemampuan multikultural
Langkah ini dilakukan dengan memberikan pelatihan bahasa inggris untuk dosen dan staf dengan menyediakan program pelatihan bahasa Inggris untuk dosen dan staf guna meningkatkan kemampuan mengajar dalam bahasa Inggris dan berkomunikasi dengan rekan internasional. Termasuk pula di dalam aspek ini adalah program pendidikan multikultural yang mendorong kesadaran budaya dan keterampilan multikultural di antara mahasiswa dan staf melalui program pendidikan, lokakarya, dan kegiatan ekstra kurikuler. Program ini akan berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil apabila ditunjang dengan fasilitas belajar bahasa yang memadai. Olehnya itu Pusat Pengembangan Bahasa dijadikan sebagai pusat belajar bahasa atau kursus bahasa asing bagi mahasiswa dan staf untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing yang penting untuk internasionalisasi.
6) Meningkatkan reputasi global dan pemasaran internasional
Sebagai perguruan tinggi yang sudah bertransformasi tentunya harus melakukan branding dan menciptakan reputasi global. UIN Kendari mesti mengembangkan strategi branding yang kuat dan kampanye pemasaran internasional yang jitu untuk meningkatkan profil dan reputasi universitas di kancah global. Agenda ini mencakup promosi melalui media internasional, partisipasi di pameran pendidikan, dan publikasi keberhasilan UIN Kendari. Diperlukan pula keterlibatan dalam Peringkat Global dengan mengajak seluruh komponen kampus untuk bekerja dalam rangka meningkatkan peringkat universitas dalam peringkat global, seperti Green Metrics, Webometrics, QS World University Rankings, Times Higher Education, dan sebagainya dengan meningkatkan metrik-metrik kinerja seperti kualitas penelitian, pengajaran, dan citasi. Penggunaan media sosial dan platform digital merupakan suatu keharusan dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan universitas secara global, berbagi penelitian terbaru, dan menjangkau calon mahasiswa internasional. Pada bidang penelitian, UIN Kendari bergabung dengan keanggotaan dalam jaringan dan konsorsium internasional untuk meningkatkan visibilitas dan akses ke sumber daya global, seperti Erasmus+, Universitas 21 (U-21), dan jaringan universitas riset global lainnya.
7) Pengembangan infrastruktur dan lingkungan kampus internasional
Fasilitas kampus yang mendukung internasionalisasi dilengkapi untuk mendukung lingkungan pembelajaran internasional yang berkualitas, termasuk asrama yang memadai, gedung pertunjukan seni dan budaya, fasilitas rekreasi yang mudah diakses, fasilitas olahraga yang memadai, dan layanan pendukung bersantai bagi mahasiswa internasional. Lingkungan kampus yang inklusif turut menciptakan kondisi kampus yang ramah dan nyaman bagi mahasiswa, dosen, dan staf internasional, dengan kebijakan dan program yang mendukung integrasi sosial dan budaya. Ditambah lagi dengan ketersediaan infrastruktur digital dan teknologi global yang memungkinkan kolaborasi dan pembelajaran internasional, seperti ruang kelas virtual, platform kolaborasi digital, dan akses ke sumber daya pendidikan global, semakin mengukuhkan UIN Kendari sebagai universitas yang mendunia.
8) Mengembangkan kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung internasionalisasi
Penguatan terhadap Kantor Urusan Internasional (KUI) sebagai unit khusus yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengimplementasikan strategi internasionalisasi UIN Kendari. Kesiapan UIN Kendari melahirkan kebijakan dan prosedur yang mendukung internasionalisasi, seperti akreditasi program internasional, pengakuan kredit internasional, dan pengelolaan imigrasi untuk mahasiswa dan staf internasional. Demikian pula dengan pendanaan untuk program internasionalisasi mesti dicadangkan. Mengalokasikan dana yang memadai untuk mendukung kegiatan internasionalisasi, termasuk beasiswa, program pertukaran, penelitian kolaboratif, dan inisiatif internasional lainnya.
9) Mendorong Inovasi dan Kewirausahaan Internasional
Inkubator dan Akselerator Global dikembangkan dan dikuatkan untuk mendorong inovasi dan kewirausahaan yang berorientasi internasional. Demikian pula dengan kolaborasi dengan industri global untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan multinasional dan startup global dalam rangka menciptakan peluang bagi mahasiswa dan staf dalam bentuk magang, penelitian, dan pengembangan produk. Program inovasi internasional pun harus dijalankan dengan mengadakan kompetisi inovasi internasional dan hackathon yang melibatkan mahasiswa dari berbagai negara untuk mendorong kreativitas dan kerja sama lintas budaya.
10) Monitoring dan evaluasi proses internasionalisasi
Indikator kinerja internasionalisasi diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengevaluasi keberhasilan internasionalisasi universitas, seperti jumlah mahasiswa dan staf internasional, jumlah program pertukaran, jumlah publikasi internasional, dan dampak penelitian global. Evaluasi berkala dan penyesuaian strategi terhadap program dan kebijakan internasionalisasi untuk menilai efektivitasnya dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Gunakan data dan umpan balik dari komunitas kampus dan mitra internasional untuk perbaikan berkelanjutan. Selanjtnya membuat laporan tahunan internasionalisasi dan dipublikasikan laporan tahunan trsebut yang mencakup capaian internasionalisasi, tantangan yang dihadapi, dan langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan kinerja internasional universitas.
 
d.  Mengakselerasi pencapaian akreditasi “Unggul” dan akreditasi “Internasional”
Ukuran untuk terakreditasi “Unggul” dan “Internasional” memang tidak harus melalui transformasi kelembagaan, namun bila sudah menjadi universitas, maka tentu keleluasaan untuk mengelola perguruan tinggi akan jauh lebih fleksibel. Apalagi ditunjang dengan kerja-kerja akademik maksimal yang ditunjukan para dosen, tenaga kependidikan, tenaga pendukung, dan tenaga teknis lainnya, serta prestasi mahasiswa yang menonjol di bidang tridarma perguruan tinggi dan tata kelola perguruan tinggi yang akuntabel dan transparan, yang ditambah dengan rekognisi kelembagaan secara nasional dan internasional, maka akan semakin memberikan harapan besar untuk meraih status akreditasi “Unggul”, bahkan target pencapaian terakreditasi internasional akan mudah tercapai. Semangat untuk meraih unggul dan ter-internasionalisasi akan terus membara di dada para tenaga pendidikan dan kependidikan karena yang ada di benak mereka adalah pembenahan dan pengembangan ke arah kemajuan. Civitas akademika sudah tidak lagi memikirkan proses alih bentuk. Agenda yang diusung adalah pencapaian kualitas yang setinggi-tingginya bagi kemajuan lembaga.
 
e. Menerapkan reformasi birokrasi tematik
Setelah IAIN Kendari bertransformasi menjadi universitas, penerapan model reformasi birokrasi tematik menjadi krusial untuk memastikan bahwa universitas baru ini dapat beroperasi secara efektif dan efisien, serta responsif terhadap kebutuhan akademik, penelitian, dan masyarakat. Reformasi birokrasi tematik adalah pendekatan yang lebih fokus dan terarah, di mana reformasi dilakukan berdasarkan tema atau area prioritas tertentu yang diidentifikasi sebagai kunci keberhasilan institusi. Model reformasi birokrasi tematik dapat diterapkan setelah bertransformasi menjadi universitas adalah:
1) Menentuan tema prioritas untuk reformasi dengan menganalisis kebutuhan dan tantangan. Langkah pertama adalah melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi universitas baru. Hal tersebut bisa mencakup evaluasi struktur organisasi, proses administrasi, efektivitas pengajaran, dan relevansi penelitian. Selanjutnya melakukan identifikasi area prioritas, yang mana berdasarkan analisis tersebut, UIN Kendari perlu mengidentifikasi tema atau area prioritas untuk reformasi, seperti peningkatan kualitas pelayanan akademik, efisiensi administrasi, penguatan tata kelola, peningkatan kinerja riset dan pengabdian masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia.
2) Reformasi tata kelola dan manajemen akademik dengan cara mendesentralisasi pengambilan keputusan, yang mana dengan mengadopsi struktur tata kelola yang lebih desentralisasi maka fakultas dan departemen memiliki otonomi lebih besar dalam pengambilan keputusan terkait kurikulum, pengajaran, dan penelitian. Model ini tentu dapat meningkatkan responsivitas dan inovasi. Ditindaklanjuti dengan penguatan pada sistem manajemen kinerja berbasis output untuk staf pengajar dan tenaga kependidikan, yang mengukur kontribusi mereka terhadap tujuan universitas dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Langkah yang tidak bisa dihindari adalah penggunaan teknologi informasi dalam administrasi yang mengintegrasikan sistem manajemen informasi berbasis teknologi untuk menyederhanakan proses administratif, seperti pendaftaran mahasiswa, pengelolaan keuangan, dan sistem informasi akademik.
3) Peningkatan efisiensi dan transparansi proses administrasi melalui penyederhanaan proses birokrasi dengan mengurangi tahapan-tahapan yang tidak perlu dalam proses administratif untuk mempercepat layanan dan mengurangi birokrasi yang berlebihan, misalnya dalam pengurusan administrasi akademik, pengajuan anggaran, dan pengelolaan sumber daya manusia. Penerapan Sistem pelayanan terpadu menjadi sangat penting untuk mengembangkan sistem pelayanan terpadu berbasis digital yang memungkinkan mahasiswa, dosen, dan staf mengakses berbagai layanan kampus secara efisien melalui satu platform. Sebagai landasannya adalah dengan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang memastikan bahwa dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan adalah dengan mengadopsi prinsip-prinsip good governance, termasuk audit internal dan eksternal yang rutin.
4) Penguatan tata kelola riset dan inovasi dengan mendirikan pusat unggulan riset di bidang-bidang yang menjadi fokus utama lembaga UIN Kendari, dengan struktur manajemen yang efisien dan dukungan sumber daya yang memadai. Tidak lupa pula insentif untuk riset dan publikasi yang baik dalam upaya mengembangkan kebijakan insentif bagi dosen dan peneliti untuk melakukan riset dan publikasi di jurnal internasional bereputasi, serta mendorong kolaborasi penelitian dengan industri dan institusi global. UIN Kendari juga menguatkan infrastruktur dan fasilitas penelitian melalui penyediaan infrastruktur dan fasilitas penelitian melalui investasi pada laboratorium, pusat studi, dan perpustakaan digital untuk mendukung kegiatan penelitian yang inovatif dan relevan.
5) Pengembangan sumber daya manusia yang kompeten melalui program pelatihan dan pengembangan profesional dengan mengimplementasikan program pelatihan berkelanjutan bagi dosen dan staf untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan tinggi serta dunia usaha dan dunia industri. Untuk mengantisipasi kritik dan komplain, maka rekrutmen mesti berbasis kompetensi dalam melakukan rekrutmen staf pengajar dan tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi dan kualifikasi yang relevan dengan kebutuhan universitas, termasuk bila memungkinkan akan dilakukan uji publik untuk memastikan kualitas pendidikan dan pelayanan. Langkah berikutnya adalah dengan mengembangkan karir sumber daya manusia secara transparan yang berdasar pada sistem penyusunan jalur karir yang jelas dan berbasis kinerja untuk semua staf, dengan kriteria penilaian yang transparan dan objektif. Selanjutnya diberikan reward apabila staf telah mengukir prestasi dan melakukan suatu pekerjaan yang luar biasa, serta memberikan punishment manakala staf melanggar aturan dan kode etik yang berlaku.
6) Peningkatan kualitas pelayanan akademik dan mahasiswa yang proaktif dengan mengembangkan layanan akademik yang proaktif untuk mendukung mahasiswa dalam pencapaian akademik dan pengembangan pribadi, seperti layanan bimbingan akademik, konseling, dan pengembangan keterampilan. Berikutnya adalah menerapkan sistem evaluasi pembelajaran yang terukur dan komprehensif untuk memastikan bahwa proses pengajaran dan pembelajaran efektif dan menghasilkan lulusan yang kompeten. UIN Kendari juga menyiapkan fasilitas mahasiswa yang memadai guna meningkatkan fasilitas dan layanan pendukung mahasiswa, seperti perpustakaan, pusat layanan karir, pusat kesehatan, dan layanan kemahasiswaan lainnya.
7) Digitalisasi dan integrasi teknologi melalui implementasi sistem informasi terpadu dengan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi terpadu untuk mengelola semua aspek operasional universitas, termasuk manajemen akademik, keuangan, SDM, dan fasilitas. UIN Kendari menerapkan pembelajaran digital dan platform online untuk fleksibilitas dalam pengajaran dan pembelajaran, serta meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan pendidikan. UIN Kendari merujuk pada data dan sistem informasi guna pengambilan keputusan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis di berbagai tingkatan universitas.
8) Penyesuaian struktur organisasi untuk agilitas dan inovasi, restrukturisasi organisasi UIN Kendari menyederhanakan struktur organisasi untuk meningkatkan agilitas dan kemampuan respons terhadap perubahan yang berimbas pada pengurangan lapisan manajemen atau penggabungan unit-unit yang fungsinya saling tumpang tindih. Dalam melakukan akselerasi penerapan sistem birokrasi tematik, UIN Kendari membentuk tim atau unit inovasi yang fokus pada inovasi dalam pengajaran, penelitian, dan administrasi. Tim ini dapat bertindak sebagai penggerak perubahan dan pembaruan dalam universitas. UIN Kendari mengarahkan peningkatan kolaborasi antar lembaga dengan mendorong kolaborasi antar departemen untuk proyek-proyek lintas disiplin dan inisiatif inovatif yang mendukung tujuan strategis universitas.
 
f.  Menerapkan manajemen keuangan yang kreatif dan inovatif
Peralihan bentuk menjadi UIN Kendari juga berimplikasi pada anggaran yang mewajibkan kampus untuk kreatif dan inovatif dalam menerapkan manajemen keuangan. UIN Kendari tentunya akan menerapkan manajemen keuangan yang efektif dalam konteks GUG, di mana kampus mesti berinovasi dan berkreasi untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi berjalan dengan baik. Pada dasarnya terdapat beberapa bentuk kreativitas dan inovasi yang ditempuh UIN Kendari untuk mengelola keuangan yang lebih profesional, yakni:
1) Menerapkan sistem keuangan berbasis teknologi, yaitu dengan menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) guna mengintegrasikan semua aspek keuangan, seperti penganggaran, akuntansi, penggajian, dan pengelolaan aset. Hal ini memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan transparan. UIN Kendari menyiapkan dashboard keuangan digital untuk menampilkan data keuangan secara real-time. Ini memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memantau dan menganalisis keuangan universitas dengan mudah dan cepat. UIN Kendari menerapkan pula sistem pembayaran nontunai untuk semua transaksi di kampus, termasuk pembayaran gaji, insentif, honor, biaya kuliah, donasi, dan layanan kampus lainnya, guna meningkatkan akurasi dan keamanan.
2) Menyiapkan anggaran partisipatif, di mana civitas akademika terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam sistem penganggaran dengan mengajak unsur pimpinan, satuan pengawas,  pertimbangan, mahasiswa, dosen, dan staf untuk berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Langkah ini dilakukan melalui forum rapat kerja, diskusi, survei, atau platform online untuk mengumpulkan masukan dan prioritas anggaran. UIN Kendari memberikan ruang bagi program pemberdayaan unit kerja dengan memberikan otonomi kepada setiap unit kerja, seperti fakultas, pascasarjana, lembaga, pusat, dan unit pelaksana teknis untuk mengelola anggaran mereka sendiri berdasarkan kebutuhan spesifik dan prioritas strategis mereka, dengan tetap berpedoman pada aturan kampus.
3) Melakukan diversifikasi sumber pendapatan, yakni UIN Kendari berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri melalui skema kerjasama dan kemitraan untuk melakukan penelitian bersama, mengerjakan proyek pengembangan, atau program magang berbayar. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pendapatan kampus, tetapi juga memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa. UIN Kendari menyelenggarakan program pendidikan berbasis pasar yang menawarkan program pendidikan atau pelatihan jangka pendek yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, seperti sertifikasi profesional, kursus keterampilan khusus, atau sertifikasi halal yang bisa menjadi sumber pendapatan tambahan. Selain itu, UIN Kendari mengoptimalkan penggunaan aset kampus seperti penyewaan ruang untuk acara, penyewaan fasilitas olahraga, atau penggunaan lahan kampus untuk kegiatan komersial yang relevan dengan misi pendidikan.
4) Menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan dengan menyajikan laporan keuangan kepada publik, yakni mempublikasikan laporan keuangan secara terbuka di situs web kampus dan memastikan laporan tersebut mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa dan masyarakat. Oleh karena segmen ini berkaitan dengan pengelolaan keuangan, maka  audit keuangan mesti dilakukan secara berkala, baik secara internal melalui SPI atau secara eksternal dari Itjen dan BPK. UIN Kendari menerima dan mengadakan audit keuangan secara rutin guna memastikan bahwa pengelolaan keuangan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
5) Berinisiatif melalui sistem hemat biaya berupa pelaksanaan program efisiensi energi yang menggunakan teknologi hemat energi dan program keberlanjutan untuk mengurangi biaya operasional, seperti penggunaan lampu LED, instalasi panel surya, dan kampanye penghematan energi. UIN Kendari melakukan optimalisasi dalam proses pembelian dan pengadaan fasilitas kampus yang menggunakan sistem e-katalog atau e-procurement untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam proses pembelian barang dan jasa. Langkah ini dinilai dapat mengurangi biaya dan meminimalkan risiko korupsi.
6) Merancang pengembangan dana abadi (endowment fund) untuk keberlanjutan finansial dengan maksud mengembangkan dan mengelola dana abadi yang dikelola secara profesional untuk mendukung keberlanjutan keuangan kampus. Pendapatan dari investasi dana ini dapat digunakan untuk mendanai beasiswa, penelitian, dan pengembangan kampus. Pada sisi lain, UIN Kendari berkampanye tentang penggalangan dana kreatif, seperti melalui crowdfunding, donasi alumni, atau acara amal untuk menambah dana abadi kampus.
7) Pelatihan dan peningkatan kapasitas melalui diklat keuangan yang memberikan peluang kepada staf administrasi dan akademik tentang diklat manajemen keuangan, anggaran, dan pengawasan. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya tata kelola keuangan yang baik. UIN Kendari menguatkan literasi keuangan kepada lembaga kemahasiswaan dan mahsiswa dengan cara mengintegrasikan literasi keuangan dalam kurikulum untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang keuangan pribadi dan organisasi, yang juga mendukung pemahaman mereka terhadap pentingnya tata kelola yang baik.
8) Melakukan monitoring dan evaluasi berbasis data yang menggunakan alat analitik dan monitoring  berbasis data untuk mengidentifikasi tren keuangan, melakukan perencanaan anggaran yang lebih baik, dan membuat keputusan berbasis bukti. Langkah selanjutnya, UIN Kendari melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap proses manajemen keuangan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memastikan bahwa praktik terbaik dapat diterapkan.
 
g.  Sinkronisasi pengembangan universitas dengan penyerapan tenaga kerja
Setelah bertransformasi, UIN Kendari tentunya akan menyesuaikan diri dengan bentuk pengembangan universitas dalam penyerapan tenaga kerja di era disrupsi yang mesti memerlukan pendekatan yang fleksibel dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang berubah dengan cepat. Disrupsi teknologi, globalisasi, dan perubahan dinamika industri telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan jenis keterampilan yang mereka butuhkan. Sehubunbgan dengan kondisi tersebut, maka UIN Kendari menempuh langkah-langkah strategis, yakni:
1) Menyiapkan kurikulum yang fleksibel dan adaptif, yakni melakukan penyesuaian kurikulum secara berkala dengan melakukan peninjauan dan penyesuaian kurikulum secara rutin untuk memasukkan keterampilan baru dan tren industri terkini. Hal ini bisa dilakukan melalui kolaborasi dengan industri untuk memahami kebutuhan mereka dan mengintegrasikan keterampilan yang relevan. Demikian pula dengan penyiapan kurikulum berbasis proyek dan studi kasus yang menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan studi kasus yang memungkinkan mahasiswa memecahkan masalah nyata yang dihadapi industri. Ini memberikan pengalaman praktis yang relevan dan meningkatkan kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan.
2) Mengembangkan keterampilan digital dan teknologi melalui integrasi keterampilan digital dengan menyediakan pelatihan keterampilan digital dan teknologi di seluruh program studi, termasuk pengkodean, analisis data, kecerdasan buatan, keamanan siber, dan keterampilan digital lainnya yang banyak dibutuhkan di era disrupsi. UIN Kendari juga fokus pada pembelajaran berbasis teknologi melalui penggunaan teknologi pendidikan seperti pembelajaran online, simulasi, dan alat kolaborasi digital untuk mengajar keterampilan yang dibutuhkan di tempat kerja modern, seperti kerja jarak jauh dan kolaborasi digital.
3) Fokus pada keterampilan adaptif dan soft skills melalui pengembangan keterampilan adaptif dengan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif melalui pelatihan yang terstruktur.  Hal ini termasuk kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan model bisnis yang berubah. Termasuk pengembangan soft skills yang diperlukan di era disrupsi dengan menekankan pentingnya keterampilan komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, dan kerja sama tim, yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan di tengah perubahan cepat.
4) Meningkatkan kemitraan kepada dunia usaha dan dunia industri melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi dan startups. UIN Kendari membangun kemitraan dengan perusahaan teknologi dan startup untuk program magang, kerja praktik, dan proyek penelitian kolaboratif akan membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dan membangun jaringan profesional. UNI Kendari juga menyiapkan agen-agen inkubator dan akselerator kampus guna mendukung inovasi dan kewirausahaan mahasiswa yang akan membantu mereka mengembangkan ide bisnis menjadi startup yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.
5) Menerapkan sistem pembelajaran sepanjang hayat (life long learning) melalui program pendidikan berkelanjutan dan sertifikasi yang menyediakan program pendidikan berkelanjutan, kursus singkat, dan sertifikasi untuk profesional yang ingin memperbarui keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan industri. UIN Kendari juga menyiapkan pendidikan modular dan mikro-kredensial yang memungkinkan mahasiswa dan profesional untuk mempelajari keterampilan spesifik sesuai kebutuhan mereka tanpa harus menyelesaikan program penuh.
6) Memberdayakan pusat karier yang responsif dan proaktif melalui layanan karier yang terfokus pada kebutuhan pasar. UIN Kendari mengembangkan pusat karier yang secara proaktif menjalin hubungan dengan perusahaan untuk memahami kebutuhan mereka dan menyediakan layanan yang membantu mahasiswa mempersiapkan diri, seperti pelatihan wawancara dan penyusunan biodata. UIN Kendari juga menyiapkan platform penghubung antara mahasiswa dan pemberi kerja dengan menggunakan teknologi untuk menciptakan platform digital yang menghubungkan mahasiswa dengan peluang kerja dan magang, serta memungkinkan akses cepat ke informasi pekerjaan terbaru.
7) Menggunakan data dan analisis untuk pengambilan keputusan dengan menganalisis tren pasar kerja dan alumni, di mana UIN Kendari menggunakan data analitik untuk melacak karier alumni dan mengidentifikasi tren pasar kerja. Informasi ini dapat digunakan untuk memperbarui kurikulum dan program pengembangan karier. UIN Kendari juga melakukan sistem penilaian berbasis kinerja yang mengembangkan sistem penilaian yang lebih fokus pada hasil dan keterampilan praktis, yang dapat memberikan gambaran tentang kesiapan kerja mahasiswa.
8) Mengadopsi model pembelajaran hybrid dan fleksibel, yakni bahwa UIN Kendari menerapkan model pembelajaran hybrid yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi mahasiswa. Sekaligus mempersiapkan mereka untuk model kerja hybrid yang semakin umum di era disrupsi. UIN Kendari selalu bereksperimen dengan metode pembelajaran baru yang menjadi bagian dari upaya mendorong munculnya inovasi dalam metode pembelajaran, seperti flipped classroom, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), dan penggunaan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR), atau pembelajaran berbasis artificial intellegence (AI) untuk pembelajaran praktis.
9) Pengembangan program studi interdisipliner dan transdisipliner, yakni program studi yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu, seperti teknologi dan bisnis, untuk menghasilkan lulusan yang lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan cepat di berbagai industri. UIN Kendari mendorong pula kolaborasi antar-fakultas dengan mempromosikan kolaborasi antar-fakultas dalam pengajaran dan penelitian untuk menciptakan program studi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di era disrupsi.
10) Mendorong inovasi dan kewirausahaan melalui desain kurikulum kewirausahaan yang memasukkan mata kuliah kewirausahaan dalam semua program studi untuk mendorong mahasiswa berpikir inovatif dan mandiri dalam menciptakan peluang kerja baru. Di samping itu, mendorong kompetisi dan hackathon dengan mengadakan kompetisi inovasi dan hackathon yang melibatkan mahasiswa untuk memecahkan tantangan nyata yang dihadapi oleh industri. Langkah ini cukup menarik perhatian perusahaan untuk merekrut talenta dari kampus.
 
h.  Transformasi digital
Transformasi kelembagaan sebuah universitas disertai dengan transformasi digital secara sistematis dan massif adalah proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek, termasuk teknologi, budaya organisasi, kurikulum, dan layanan mahasiswa. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, kualitas pembelajaran, serta relevansi penelitian dan inovasi, dengan memanfaatkan teknologi digital. Berikut adalah langkah-langkah strategis untuk melakukan transformasi digital yang sistematis dan massif di UIN Kendari:
1) Penyusunan strategi transformasi digital secara konprehensif yang diawali dengan penilaian kebutuhan dan potensi secara menyeluruh terhadap kebutuhan dan potensi transformasi digital di kampus. Identifikasi area-area yang paling membutuhkan perubahan digital, seperti administrasi, pembelajaran, penelitian, dan layanan mahasiswa. Kemudian pembentukan tim transformasi digital, yakni UIN Kendari membentuk tim khusus yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan memantau transformasi digital. Tim ini harus terdiri dari pakar teknologi informasi, pengelola universitas, dosen, dan perwakilan mahasiswa untuk memastikan semua perspektif terwakili. Selanjutnya menetapkan visi dan misi digitalisasi yang selaras dengan Renstra kampus. Uraian visi misi harus mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta indikator kinerja yang jelas dan terukur.
2) Peningkatan infrastruktur teknologi dan sistem informasi, yaitu bahwa UIN Kendari melakukan modernisasi infrastruktur IT yang modern dan andal, termasuk jaringan internet berkecepatan tinggi, penambahan bandwith, server, dan perangkat keras lainnya untuk mendukung aktivitas digital. Selain itu, UIN Kendari menerapkan konsep sistem informasi terpadu dengan mengembangkan atau mengadopsi sistem informasi terpadu yang mencakup semua aspek manajemen universitas, seperti manajemen akademik, keuangan, sumber daya manusia, dan fasilitas. Sistem ini harus mampu menyediakan akses real-time ke data yang relevan bagi pengambilan keputusan. Dan yang paling urgen juga adalah sistem keamanan siber yang diimplementasikan melalui langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi data dan sistem universitas dari ancaman siber, termasuk pelatihan keamanan bagi staf dan mahasiswa.
3) Digitalisasi proses administrasi dan operasional, yakni melakukan otomatisasi proses administrasi antara lain pendaftaran mahasiswa, manajemen keuangan, dan pengelolaan sumber daya manusia, untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi birokrasi yang bertele-tele. UIN Kendari juga mesti menerapkan E-Office dan sistem pelayanan terpadu yang memungkinkan semua proses administrasi dilakukan secara digital. Ini bisa mencakup persetujuan digital, pengelolaan dokumen elektronik, dan layanan terpadu berbasis web yang mudah diakses oleh semua anggota komunitas kampus. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kinerja personalia di kampus, maka UIN Kendari melakukan pelacakan kinerja dan penilaian berbasis data untuk memantau kinerja staf dan proses operasional. Sistem pelacakan ini dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan responsif terhadap perubahan.
4) Transformasi pembelajaran melalui pengembangan platform pembelajaran digital yang diimplementasikan dalam platform pembelajaran online atau Learning Management System (LMS) yang memungkinkan dosen mengunggah materi, memberikan tugas, dan berinteraksi dengan mahasiswa secara virtual. Sistem ini juga harus mendukung pembelajaran jarak jauh dan hybrid. Di samping itu, mengadopsi teknologi pendidikan inovatif, seperti simulasi, virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan artificial intelligence (AI) atau alat interaktif lainnya untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan efektivitas pembelajaran. Untuk menguatkan literasi digital, maka UIN Kendari menyelenggarakan pelatihan dosen dalam teknologi digital yang disediakan bagi dosen dan staf pengajar untuk menggunakan teknologi digital secara efektif dalam pengajaran dan pembelajaran. Hal ini termasuk cara mengembangkan materi digital, mengelola kelas online, dan menggunakan alat kolaborasi digital.
5) Digitalisasi penelitian dan inovasi dengan menyiapkan pusat data dan infrastruktur penelitian digital yang dikembangkan guna mendukung penelitian berbasis data, termasuk kemampuan untuk menganalisis data besar (big data) dan komputasi awan (cloud computing). UIN Kendari juga mengembangkan alternatif kolaborasi digital dalam penelitian, di mana fasilitasi kolaborasi penelitian dapat dilakukan melalui platform digital yang memungkinkan para peneliti bekerja sama lintas disiplin dan lintas geografis. Termasuk di dalamnya mencakup penggunaan perangkat lunak manajemen proyek dan alat komunikasi digital. Langkah urgen pula yakni melakukan publikasi dan menyiapkan akses yang terbuka secara digital untuk mendistribusikan hasil penelitian dengan lebih luas dan cepat. Langkah ini dinilai tepat guna meningkatkan visibilitas penelitian universitas di komunitas global.
6) Peningkatan layanan mahasiswa dan pengalaman kampus melalui pengembangan portal mahasiswa digital yang terpadu untuk akses mudah ke layanan akademik, informasi kampus, bimbingan karir, dan layanan dukungan lainnya. Portal ini harus dapat diakses melalui perangkat seluler dan desktop. Berikutnya adalah layanan dukungan virtual dengan menyediakan layanan dukungan akademik dan non-akademik secara virtual, termasuk konseling, bimbingan karir, dan layanan kesehatan mental, yang dapat diakses oleh mahasiswa dari mana saja. Selain itu, UIN Kendari menyiapkan aplikasi kampus terintegrasi dengan menyediakan informasi dan layanan penting, seperti jadwal kuliah, pengumuman kampus, layanan perpustakaan digital, dan pembayaran.
7) Penggalakan budaya digital di kampus yang dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan digital mengenai manfaat transformasi digital dan sediakan pelatihan untuk seluruh civitas akademika, termasuk dosen, staf, dan mahasiswa, agar mereka dapat menggunakan teknologi digital dengan efektif. UIN Kendari menghargai adanya inisiatif civitas akademika untuk melakukan inovasi digital di seluruh kampus, seperti hackathon, kompetisi ide digital, dan program inovasi yang melibatkan mahasiswa dan staf untuk menciptakan solusi digital yang relevan dengan kebutuhan universitas. Dalam pada itu, UIN Kendari mendorong promosi kolaborasi dan kerja sama digital dengan menciptakan budaya kolaboratif yang mengarah pada penggunaan teknologi digital untuk kerja sama antar fakultas, departemen, dan dengan mitra eksternal, baik di dalam negeri maupun internasional.
8) Pemantauan dan evaluasi transformasi digital, yakni UIN Kendari memonitor pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diawali dengan menentukan indikator kinerja utama dan tambahan untuk mengukur keberhasilan transformasi digital, seperti peningkatan efisiensi operasional, kepuasan mahasiswa, dan peningkatan kualitas penelitian dan pengajaran. Evaluasi berkala terhadap proses transformasi digital untuk mengidentifikasi keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki. Selanjutnya menggunakan hasil evaluasi ini untuk menyesuaikan strategi dan tindakan ke depan. Kemudian UIN Kendari mempertimbangkan feedback dari para pengguna dengan cara mengumpulkan umpan balik secara rutin dari pengguna teknologi, termasuk dosen, mahasiswa, dan staf, untuk memastikan teknologi yang diadopsi memenuhi kebutuhan mereka dan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.