-BENAK REKTOR-

MENGAPA HARUS BERTRANSFORMASI?

Dipublish Tanggal 20 September 2024 Pukul 02:36 Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag - Rektor IAIN Kendari

Ada satu pertanyaan mendasar yang harus dijawab berkaitan dengan perubahan bentuk IAIN Menjadi UIN Kendari, yakni: "Mengapa harus bertransformasi?". Tentu jawabannya cukup beragam. Namun sesungguhnya banyak hal yang bisa diharapkan manakala IAIN Kendari bertrantransformasi menjadi  UIN Kendari.
1.  Untuk menjawab kebutuhan masyarakat
Tidak dapat dipungkiri bahwa peralihan bentuk menjadi UIN Kendari bertujuan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat secara nasional, khususnya masyarakat Sultra. Publik Sultra sangat merindukan transformasi kelembagaan menjadi universitas dan sekaligus menjadi kebanggaan yang ikonik bagi masyarakat Bumi Anoa. Peralihan bentuk dari IAIN Kendari menjadi UIN Kendari, sejatinya bukanlah keinginan sepihak dari sivitas akademika, namun lebih pada upaya lembaga untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, utamanya masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra). Kebutuhan masyarakat ini tentu didasarkan pada beberapa indikator, yaitu:
a) Bahwa secara geografis kewilayahan, IAIN Kendari berada tepat di jantung Kota Kendari Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara adalah tepat jika sekiranya IAIN Kendari beralih bentuk menjadi UIN Kendari agar turut mewarnai dinamika dan interaksi masyarakat di bidang pendidikan tinggi yang bernuansa religius.
b) Bahwa secara demografis jumlah pendudukan Provinsi Sulawesi Tenggara semakin hari semakin bertambah, yang tentunya membutuhkan layanan pendidikan tinggi yang Islami, sehingga dengan hadirnya UIN Kendari bisa lebih menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan Islam.
c) Adanya trend nasional, khususnya masyarakat Sulawesi Tenggara lebih banyak orang tua yang memilih hendak menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi yang bernuansa agama guna membentuk karakter akhlak islami dari seorang anak, mengingat era disrupsi saat ini banyak mendegradasi pola pikir, sikap, dan tindakan generasi muda ke arah yang lebih liberal dan sekuler tanpa terkendali, sehingga untuk membentengi anak-anak mereka, maka UIN Kendari akan menjadi pilihan yang rasional.
d) Bahwa dengan wider mandate diberikan seiring dengan peralihan bentuk IAIN menjadi UIN Kendari maka mandat yang dimiliki akan semakin luas, sehingga UIN Kendari lebih leluasa untuk membuka progran studi baru yang bersifat konvensional, tanpa benturan nomenklatur, di mana institut hanya mengkaji satu rumpun keilmuan saja, meskipun belakangan ini institut sudah mulai terbuka untuk membuka program studi umum itu. Namun akan lebih nyaman manakala tidak berbenturan dengan nomenklatur, yakni menjadi universitas yang sangat terbuka untuk mendirikan program studi konvensional.
Landasan perubahan bentuk menjadi universitas untuk peningkatan akses dan mutu pendidikan meliputi beberapa aspek penting yang berakar pada nilai-nilai dasar pendidikan dan tujuan keberadaan UIN Kendari yang berlandaskan, yaitu:
a. Landasan Filosofis
1) Pendidikan sebagai Hak Asasi Manusia
Kehadiran UIN Kendari adalah untuk memposisikan bahwa pendidikan sebagai milik semua (education for all), maka itu prinsip aksesibilitas dan inklusivitas menjadi sangat urgen adanya.  Pendidikan dianggap sebagai hak dasar bagi setiap individu tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis. UIN Kendari bertransformasi untuk menyediakan akses yang lebih luas kepada semua orang, terutama mereka yang berasal dari kelompok kurang mampu atau terpinggirkan. Hal ini sejalan dengan prinsip kesetaraan dan keadilan sosial.
2) Pengembangan Potensi Individu
UIN Kendari hadir untuk mengembangkan potensi diri mahasiswa dan menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung pengembangan intelektual, moral, dan emosional setiap individu. Filosofi ini berlandaskan pada gagasan bahwa pendidikan tinggi harus mampu membentuk manusia yang berpikir kritis, kreatif, dan memiliki kemampuan analitis yang tinggi.  
3) Peningkatan Pengetahuan dan Inovasi
Eksistensi UIN Kendari adalah untuk memandu generasi muda bangsa, khususnya generasi muda Sultra untuk mencari ilmu pengetahuan dan menemukan kebenaran. UIN Kendari dialih-bentuk dengan filosofi utama, yakni sebagai tempat untuk mencari dan menyebarkan pengetahuan. Melalui penelitian, pengajaran, dan pembelajaran, UIN Kendari berperan sebagai pusat inovasi dan pemikiran kritis yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.  
4) Kontribusi Terhadap Masyarakat dan Pembangunan Nasional
UIN Kendari memiliki tanggung jawab sosial untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga beretika dan siap berkontribusi pada kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Agenda terpentingnya adalah mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten yang dapat mendukung pembangunan nasional.
5) Pembentukan Karakter dan Nilai-nilai Kebangsaan
Filosofi alih bentuk UIN Kendari sejatinya untuk mendidik karakter anak bangsa. Selain aspek akademis, UIN Kendari juga memainkan peran penting dalam pembentukan karakter mahasiswa, menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan kebangsaan. Hal ini penting untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab kepada publik.
6) Peningkatan Mutu Pendidikan
UIN Kendari memiliki standar kualitas dan relevansi akademik untuk menjamin mutu pendidikan tinggi melalui pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman, peningkatan kualitas pengajaran, dan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar. Mutu pendidikan yang baik di universitas diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif di kancah global.
7) Kebebasan Akademik dan Kebebasan Berpikir
UIN Kendari eksis untuk menjamin otonomi keilmuan dan kebebasan mimbar akademik. Filosofi ini menekankan pentingnya kebebasan akademik di lingkungan universitas sebagai landasan untuk eksplorasi pengetahuan tanpa ada tekanan atau intervensi dari pihak eksternal. Kebebasan ini penting untuk mendorong inovasi dan pemikiran kritis.
 
b.  Landasan Historis
Landasan historis hadirnya UIN Kendari ini tentu telah menelusuri perjalanan panjang sejak didirikan Fakultas Fillial dari IAIN Alauddin Ujung Pandang pada 28 April 1967 dan berada di bawah kendali sepenuhnya oleh Rektor IAIN Alauddin Ujung Pandang. Kemudian fakultas yang berada di daerah berubah bentuknya menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari yang dikelola secara otonom dan sepenuhnya berada di tangan Ketua STAIN Kendari berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 1997. Atas dasar kebutuhan dan keseriusan masyarakat Sultra yang menghendaki perubahan bentuk menjadi institut, maka beralih bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang secara otonom berada di bawah kendali Rektor sesuai Perpres Nomor 145 Tahun 2014. Jadi secara historis perubahan bentuk dari fakultas fillial, STAIN, dan IAIN, kemudian menjadi UIN Kendari merupakan kehendak hati nurani rakyat dan komitmen yang sangat kuat dari masyarakat Sultra yang mengawal sejak mula berdirinya lembaga ini hingga sekarang. Oleh karena itu, tujuan historis dari peralihan bentuk menjadi universitas adalah untuk menjadikan UIN Kendari sebagai:
1) Cagar Sejarah Islam di Sultra
UIN Kendari akan menjaga warisan sejarah Islam yang ada di Sultra yang harus selalu digali, ditemukan, dikaji, dan dikembangkan, sehingga tetap lestari. Posisi UIN Kendari adalah sangat relevan dan urgen sebagai cagar sejarah Islam karena UIN Kendari menjadi basis bercokolnya para sejarawan-sejarawan Muslim yang juga bertanggung jawab untuk mengkaji dan mengembangkan khazanah sejarah dan kebudayaan Islam yang ada di Kesultanan Buton, Kerajaan Muna, Kerajaan Konawe, dan Kerajaan Moronene.
2) Produsen Kajian Ilmiah Sejarah Islam di Sultra
Oleh karena UIN Kendari merupakan basis sejarawan Muslim, maka sangat banyak karya-karya ilmiah yang dihasilkan dalam bentuk buku-buku, skripsi, tesis, desertasi, artikel jurnal, prosiding, dan sebagainya. Tentu ini merupakan kekayaan yang harus senantiasa dirawat dan didokumentasikan, baik secara manual, maupun secara virtual. Para dosen sebagai produsen tulisan-tulisan hasil penelitian ilmiah inilah yang turut bertanggung jawab melestarikan sejarah Islam di Sultra agar bisa diketahui oleh para generasi muda Sultra di masa yang akan datang, sehingga generasi muda Sultra tetap bangga dan hormat pada perjuangan para ulama yang menyebarkan ajaran Islam di jazirah Sultra dan menghasilkan manuskrip yang bernilai sejarah.
3) Pioner Sosialisasi dan Publikasi Sejarah Islam Sultra
Hasil-hasil studi ilmiah mengenai sejarah Islam di Sultra serta tempat lain yang dilakukan para dosen, tentu tidak hanya terbatas pada goresan tulisan pena semata, tetapi juga harus disosialisasikan dan dipublikasikan sehingga dapat teruji secara ilmiah dan mendapatkan pengakuan (recognition) dari banyak kalangan. Olehnya itu, UIN Kendari hadir sebagai pioner untuk mensosialisasikan dan mempublikasikan hasil riset ilmiah sejarah Islam di Sultra pada even-even besar melalui konferensi, seminar, simposium, sarasehan, atau talk show baik pada skala nasional, regional, maupun internasional dengan melibatkan para peneliti, sejarawan, budayawan, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, dan mahasiswa.

c. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis peralihan bentuk UIN Kendari terkait dengan peningkatan akses dan mutu pendidikan berhubungan erat dengan peran universitas dalam struktur sosial dan dinamika masyarakat. Dari perspektif sosiologis, universitas didirikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat, serta memperkuat kohesi sosial dan mobilitas sosial publik. Jadi tujuan peralihan bentuk UIN Kendari adalah:
1) Mobilitas Sosial dan Kesetaraan Peluang
UIN Kendari bertujuan mendorong mobilitas sosial yang berfungsi sebagai alat utama memobilisasi masyarakat Sultra dengan menyediakan pendidikan yang memungkinkan masyarakat meningkatkan status sosial dan ekonomi mereka. Melalui pendidikan tinggi, individu dari berbagai latar belakang sosial dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengakses peluang pekerjaan yang lebih baik dan mengubah status sosial mereka. Kehadiran UIN Kendari juga untuk menciptakan kesetaraan peluang dengan menyediakan akses yang lebih luas bagi semua individu (opportunity for all), terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis mereka. Universitas berperan sebagai lembaga yang memperjuangkan inklusi sosial dan mereduksi ketimpangan sosial yang ada dalam masyarakat.
2) Pembentukan Identitas dan Kebudayaan
Keberadaan UIN Kendari bertujuan untuk membentuk identitas kolektif melalui pendidikan yang mencakup berbagai disiplin ilmu dan perspektif. Pendidikan di UIN Kendari memungkinkan individu mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang diri mereka sendiri dan peran mereka dalam masyarakat. Ini juga membantu dalam memperkuat identitas nasional dan budaya melalui studi-studi yang berkaitan dengan sejarah, budaya, dan nilai-nilai masyarakat. Selain itu, UIN Kendari bertujuan untuk melestarikan kebudayaan dan warisan intelektual masyarakat Sultra. Dengan mengajarkan dan meneliti berbagai aspek budaya dan sejarah, UIN Kendari membantu mempertahankan identitas budaya dan memberikan kontribusi pada perkembangan budaya baru yang lebih inklusif dan beragam.
3) Pembangunan Sosial dan Ekonomi
Tujuan sosiologis dari UIN Kendari adalah untuk memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan sosial-ekonomi. UIN Kendari menyediakan tenaga kerja terdidik yang diperlukan untuk memajukan status dan peran sosial serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Dengan menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, maka UIN Kendari turut berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Sulawesi Tenggara. Di samping itu, kehadiran UIN Kendari bertujuan untuk mengembangkan modal sosial yang berfungsi sebagai tempat untuk membangun modal sosial, yaitu jejaring sosial, hubungan kemasyarakatan kepada pangsa pasar, dan norma yang memungkinkan masyarakat berfungsi secara efektif. Mahasiswa, dosen, dan peneliti di universitas menciptakan jaringan sosial yang dapat digunakan untuk inovasi, kolaborasi, dan pengembangan masyarakat.
4) Transformasi Sosial dan Inovasi
Kebaradaan UIN Kendari bertujuan untuk memantik dan memicu perubahan sosial. UIN Kendari sebagai sebuah universitas dinilai mampu berperan menjadi pusat perubahan sosial dengan memperkenalkan ide-ide baru dan memfasilitasi diskusi kritis tentang isu-isu sosial. UIN Kendari sebagai lendidikan tinggi mendorong pemikiran kritis dan reflektif, yang dapat mengarah pada reformasi sosial dan kebijakan publik yang lebih baik. UIN Kendari juga merupakan wahana untuk berinovasi dan beradaptasi sosial dengan mempromosikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, sehingga mampu membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam teknologi, ekonomi, dan lingkungan sosial. Inovasi yang dihasilkan di UIN Kendari dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial yang kompleks, seperti fenomena kemiskinan kota, ketidaksetaraan sosial-ekonomi, marjinalisasi kaum lemah, diskriminasi gender, dan perubahan iklim.
5) Membangun Demokrasi dan Partisipasi Publik
Menguatkan demokrasi dan partisipasi warga negara menjadi salah satu tujuan sosial dari UIN Kendari. Kampus memainkan peran penting dalam memperkuat demokrasi dengan mendidik warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka. Melalui pendidikan tentang civic engagement, hukum, politik, dan etika, UIN Kendari secara praktis akan membantu menciptakan warga negara yang pro-aktif dan berinformasi, yang mampu berpartisipasi dalam proses demokrasi dan memperjuangkan keadilan sosial. Selain itu, UIN Kendari secara sosiologis hadir bertujuan untuk memfasilitasi talk show, forum diskusi ilmiah dan debat publik yang berkelas. Kampus sering kali harus berfungsi sebagai arena perdebatan ilmiah mengenai isu-isu sosial, politik, dan ekonomi. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam dialog yang konstruktif, mempromosikan toleransi, memperjuangkan hak-hak politik, sosial dan ekonomi masyarakat, serta pemahaman antar kelompok.
6) Pengurangan Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Tujuan sosiologis dari kehadiran UIN Kendari adalah untuk mengurangi ketimpangan sosial pada berbagai tingkatan. Dengan memperluas akses ke jenjang pendidikan tinggi, kampus UIN Kendari akan membantu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi. Pendidikan tinggi yang berkualitas dapat memberdayakan individu dari kelompok yang terpinggirkan atau kurang mampu untuk mendapatkan kesempatan yang setara dalam pasar tenaga kerja dan kehidupan sosial guna memasuki dunia usaha dan dunia industri. UIN Kendari memainkan peran sebagai penyelenggara pendidikan sebagai alat redistribusi sosial. Kampus dapat berfungsi sebagai alat redistribusi sosial dengan menyediakan beasiswa, bantuan keuangan, dan program afirmatif yang mendukung siswa dari latar belakang yang kurang mampu. Langkah ini dipandang dapat membantu masyarakat guna memperbaiki ketimpangan struktural dalam masyarakat dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua orang.
7) Penguatan Kohesi Sosial dan Solidaritas
Eksistensi UIN Kendari secara sosiologis adalah untuk membangun kohesi sosial. UIN Kendari berperan dalam merintis dan memperkuat kohesi sosial dengan mendidik individu dari berbagai latar belakang untuk bekerja sama dan menghargai perbedaan. Perbedaan memang sudah menjadi sunnatullah, tetapi bukan untuk dipertajam, bahkan sebaliknya harus dicari titik persamaannya. Pendidikan tinggi, tidak terkecuali UIN Kendari mesti menciptakan ruang di mana perbedaan dapat diatasi melalui dialog dan kolaborasi, yang penting untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan harmonis. UIN Kendari pun menjadi sarana yang bertujuan untuk memupuk solidaritas dan tanggung jawab sosial di tengah pergaulan mahasiswa atau komunitas masyarakat. Melalui program pengabdian masyarakat dan kegiatan sosial lainnya, kampus akan mendorong solidaritas dan tanggung jawab sosial di antara mahasiswa, dosen, tendik dan masyarakat. Hal ini tentunya sangat membantu terbangunnya kesadaran kolektif bersama tentang pentingnya kontribusi terhadap masyarakat dan mengurangi ketimpangan sosial.
 
2. Pengembangan IPTEKS
a.  Mentrigger Pengembangan IPTEKS
Transformasi kelembagaan tentunya akan diikuti dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni (IPTEKS). Kecenderungan IPTEKS hari ini mengarah pada pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan secara massif. Pengembangan IPTEKS praktis juga menyesuaikan diri dengan kecenderungan dimaksud. Oleh karena itu, untuk mengembangkan IPTEKS salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan membuka program studi baru yang secara pure dan applied menjadi bagian dari ilmu teknologi informasi itu sendiri atau hasil combain antara IPTEKS yang menggunakan teknologi informasi dan sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam, sudah pasti akan menampilkan aspek-aspek kesyariahannya sehingga dipandang tidak melanggar etika, norma sosial, dan hukum yang berlaku. Program studi dimaksud antara lain Data Sains, Desain Komunikasi Virtual, Teknologi Informasi, Manajemen Informatika, Farmasi, Kedokteran, Teknik Pertambangan, Pariwisata Syariah, Neurologi, Biologi Tumbuhan, dll.
b.  Mengeliminasi Dikotomi IPTEKS
Dengan menilik namanya saja universitas yang bermakna universal, menyeluruh, dan serba meliputi, maka kehadiran UIN Kendari sejatinya adalah untuk menghilangkan perbedaan ilmu itu. Apalagi sejak awal ketika masih berbentuk IAIN Kendari, sudah mengusung integrasi dan interkoneksi keilmuan melalui paradigma transdisipliner, semakin memperlihatkan bahwa UIN Kendari menjadi ladang strategis yang dapat mempertemukan minimal tiga disiplin ilmu dari tiga rumpun ilmu yang berbeda. Pertemuan disiplin dan rumpun ilmu tersebut dimungkinkan melalui metode semipermiable, intersubjective testability, dan creative imagination. Sesungguhnya ending dari paradigma transdisipliner ini yaitu terbangun dan terbentuknya sebuah disiplin ilmu baru yang lengkap dengan memenuhi kriteria ontologis, epistemologis, dan aksiologisnya. Langkah-langkah permulaan yang harus ditempuh yaitu dengan mengkombain bahan dan kajian materi pembelajaran terhadap satu tema pembahasan, atau menggunakan lebih dari dua pendekatan ilmu dari disiplin dan rumpun yang berbeda untuk mengkaji satu tema bahasan, atau pada tataran praktisnya melibatkan lebih dari dua stakeholders yang akan mengakomodasi dan memanfaatkan mahasiswa program studi yang berbeda.
 
3. Kebutuhan Pembangunan Nasional
a) Memback-up Sultra sebagai episentrum pertambangan nasional
Sulawesi Tenggara dikenal Morosi sebagai lumbung nikel dunia, sehingga tidak berlebihan bila Pemerintah Pusat menetapkan Morosi-Sultra sebagai episentrum pertambangan nikel nasional. Posisi Sultra saat ini adalah sebagai salah satu wilayah penyangga bagi kebutuhan listrik dunia. Alih teknologi yang sangat pesat saat ini tidak lagi mengandalkan bahan bakar fosil berupa minyak dan gas bumi, akan tetapi sudah beralih ke tenaga listrik dan untuk mendapatkan energi listrik dibutuhkan  nikel yang akan dibentuk menjadi baterai lithium. Cadangan nikel Morosi-Sultra sebanyak 2 miliar ton lebih merupakan sumber energi yang sangat seksi bagi dunia. Begitu pula dengan aspal, Kabupaten Buton-Sultra sebagai pemilik cadangan aspal terbesar kedua di dunia, yakni 120 juta metrik ton di Buton-Sultra akan mampu menyuplai kebutuhan pengaspalan jalan dunia. Kualitas aspan Buton-Sultra tidak diragukan lagi, sehingga banyak investor dalam dan luar negeri yang ingin berinvestasi dengan menjadikan aspal sebagai objek investasinya. Demikian halnya dengan tambang batu kapur yang dijadikan sebagai bahan baku pembuatan semen, Sultra semakin menobatkan dirinya sebagai pusat tambang dunia. Emas pun tidak luput dari incaran para investor untuk ditambang. Hal ini menunjukan betapa kayanya Sultra. Pada konteks ini, IAIN Kendari yang akan bertransformasi menjadi UIN Kendari tentu tidak tinggal diam. UIN Kendari akan mengambil peran yang cukup strategis dengan membuka program studi teknik pertambangan atau program studi keislaman yang berkonsentrasi pada kajian pertambangan berbasis syariah. Hal ini menjadi penting agar para penambang dan investor tidak merusak alam sebagai sumber kekayaan bumi yang melimpah ruah namun tetap terjaga keaslian dan keasriannya. Di sinilah prinsip-prinsip kesyariahan tambang akan dimunculkan dan diikuti.
b) Berkontribusi pada Sektor Fiskal dan PNBP
Berdasarkan data dari Kepala Kantor Dirjen Perbendaharaan Sultra bahwa realisasi penerimaan negara di Sultra per 7 Juni 2024 sebesar Rp.1,691 Miliar (1,6 Trilyun lebih). Penerimaan negara tersebut berasal dari penerimaan dalam negeri yakni dari penerimaan perpajakan dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Realisasi penerimaan negara dalam negeri dari sektor fiskal tercatat sebesar Rp.1,299 Miliar (1,2 Trilyun lebih) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebanyak Rp.391,85 miliar. Sektor PNBP ini antara lain penerimaan yang bersumber dari pendidikan. Kehadiran UIN Kendari secara praktis akan menambah realisasi penerimaan pajak daerah dan nasional karena semakin banyak mahasiswa akibat banyak pilihan prodi di UIN Kendari, maka semakin banyak pula PNBP yang didapatkan dan direalisasikan, sehingga berkontribusi besar terhadap APBN dan APBD.
c) Supplier Tenaga Kerja Terdidik
Kehadiran UIN Kendari akan semakin memicu ledakan jumlah mahasiswa yang bakal diterima untuk kuliah. Semakin banyak mahasiswa tentu secara praktis akan memperbanyak jumlah alumni yang akan ditelorkan UIN Kendari. Para alumni yang disuplai merupakan tenaga kerja terdidik yang siap dipekerjakan pada sektor pemerintahan atau dunia usaha dan dunia industri. Salah satu contoh misalnya, di Sultra memiliki tambang sangat luas yang tentunya berkontribusi besar pada APBN dan APBD. Kontribusi itu diperoleh antara lain melalui hasil kerja keras dari para alumni UIN Kendari yang bekerja di tambang Morosi, Konsel, Konut, atau di beberapa titik tambang lainnya. Bila penerimaan negara berupa APBN dan APBD pada sektor ini tergolong sangat tinggi, maka secara praktis, alumni UIN Kendari telah memberikan kontribusi bagi pendapatan APBN/APBD dan berarti pula berperan penting dalam pembangunan nasional.
 
4.  Pertumbuhan Potensi Jumlah Mahasiswa
a) Menaikan Angka Partisipasi Kasar (APM) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
Jumlah mahasiswa yang meminati IAIN Kendari setiap tahun terus meningkat yang diiringi dengan kecenderungan untuk memasuki program studi baru yang lebih menjanjikan di masa kini pun semakin menguat, sehingga mau tidak mau IAIN Kendari harus lebih menyiapkan diri dari aspek kelembagaan berupa peralihan bentuk menjadi UIN Kendari guna mengakomodir kebutuhan calon mahasiswa yang semakin beragam dan kuantitas mahasiswa yang semakin menanjak. Sebagai informasi bahwa jumlah siswa SMA/SMK/MA sederajat se-Sulawesi Tenggara pada tahun 2023 sebanyak 34.922 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 1.314 orang atau sekitar 3,7% (tiga koma tujuh persen) yang paten melanjutkan studi di IAIN Kendari. Artinya Angka Partisipasi Murni (APM) yang masuk di IAIN Kendari sekitar 3,7% dari keseluruhan jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa 34.922 orang. Sedangkan pada tahun 2024, jumlah siswa SMA/SMK/MA sederajat se-Sulawesi Tenggara sebanyak 35.659 orang. Dari jumlah ini, terdapat 1.655 orang atau sekitar 4,6% (empat koma enam persen) yang memastikan diri ikut kuliah di IAIN Kendari. Artinya Angka Partisipasi Murni (APM) yang masuk di IAIN Kendari sekitar 4,6% dari keseluruhan jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa 35.659 orang.
Berdasarkan pada data di atas ini, maka dapat dipahami bahwa jumlah APK siswa SMA/SMK/MA sederajat se-Sulawesi Tenggara dalam 2 tahun terakhir sebanyak 70.581 orang dan dari jumlah tersebut terdapat APM sebesar 2.969 orang atau rata-rata 4,2% yang kuliah di IAIN Kendari. Di samping itu, terjadi kenaikan yang cukup signifikan sekitar 0,9% dari 3,7% menjadi 4,6% jumlah mahasiswa yang kuliah di IAIN Kendari dan potensi kenaikan jumlah mahasiswa di tahun 2025 dan seterusnya.
b) Menyerap banyak alumni madrasah
Peralihan bentuk IAIN Kendari menjadi UIN Kendari secara praktis akan memberikan peluang dan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada alumni madrasah untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ini karena secara formal, struktur kelembagaannya sama-sama berada di bawah naungan Kementerian Agama RI. Kemudian dari sisi objek kajian keilmuan yang dipelajari di UIN tentunya sangat sinkron dengan kajian keilmuan pada madrasah, bahkan boleh dikatakan UIN merupakan kelanjutan studi dari madrasah. Apalagi untuk mendapatkan calon-calon mahasiswa yang sudah terbangun fondasi ilmu keagamaannya, maka madrasah menjadi harapan sumber input utamanya dan para dosen tidak akan mengalami kesulitan dalam mentransmisikan ilmu pengetahuannya kepada para mahasiswa yang berasal dari madrasah, bila dibandingkan dengan calon mahasiswa yang berasal dari non-madrasah.
Semakin banyak jumlah mahasiswa yang masuk di UIN Kendari sebagai dampak dari perubahan statusnya, maka tentu akan memberikan kontribusi besar bagi bonus demografi di masa datang. UIN Kendari menjadi sumber tenaga kerja terdidik akan berperan penting dalam persaingan di era disrupsi. Mahasiswa UIN Kendari harus dibekali dengan kompetensi yang multi dan memadai. Kompetensi yang dibutuhkan di era virtual saat ini yakni keterampilan teknologi informasi. Mahasiswa kita mesti dibekali dengan kompetensi IT. Oleh sebab itu, maka UIN Kendari menyiapkan fasilitas pendidikan multi media yang di dalamnya mengajarkan dan melatihkan keterampilan digital berupa teknologi metaverse (metamesta), desain komunikasi virtual, data sains, public speaking, critical thinking, kajian transdisipliner, dan sebagainya yang sangat berguna di masa depan, serta menjadi bagian dari bonus demografi yang ingin berperan menjadikan Indonesia sebagai negara maju ke-5 di dunia.