PSGA IAIN Kendari Beri Pendidikan Pranikah Berwawasan Gender Bagi Mahasiswa

Novi Rahmilia 07-09-2022 (15:33:47) Berita 712 times
Kendari, Humas – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Kendari memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pentingnya pendidikan pranikah melalui Workshop Pendidikan Pranikah Berwawasan Gender Bagi Mahasiswa di Auditorium IAIN Kendari, Rabu (7/9/2022).

Wakil Rektor  I, Dr. Husain Insawan, M.Ag saat menyampaikan sambutan mengatakan bahwa PSGA telah aktif dalam merespon problem yang terjadi ditengah masyarakat. Jika melihat data dari Badan Pusat Statistik angka perceraian di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain perselisihan, pertengkaran, perselingkuhan, ekonomi, KDRT bahkan poligami.

“Minimnya pengetahuan dan persiapan sebelum menikah menjadi penyebab utama meningkatnya kasus perceraian. Pendidikan pranikah bagi mahasiswa ini sangat penting agar tidak terjadi shock pasca menikah sebab dalam kehidupan berumah tangga akan muncul banyak problem yang harus diselesaikan dengan cara yang tepat,” ucapnya.

Kepala Pusat PSGA Siti Aisyah Mu’min, S.Ag., M.Pd mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa yang belum menikah maupun yang akan menikah mengenai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan agar memiliki kesiapan sebelum menjalani kehidupan berumah tangga.

“Dalam hidup ini kita memiliki tujuan untuk hidup bahagia dan salah satunya adalah kebahagiaan bersama pasangan. Melalui kegiatan ini mahasiswa diberi edukasi tentang pernikahan agar memiliki kesiapan mental, fisik dan biologis untuk menjadi suami, istri bahkan orang tua dimasa mendatang,” paparnya.

Narasumber kegiatan seorang aktivis pemerhati perempuan yang juga merupakan Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Dr. Nina Mariani, MA saat menyampaikan materi tentang pernikahan berwawasan gender mengatakan bahwa kebahagiaan bersama pasangan dapat diperoleh jika laki-laki dan perempuan saling mengerti dan memahami tugas serta peran masing-masing.

“Hakikat perkawinan adalah membentuk rumah tangga yang harmonis penuh dengan kedamaian, cinta, kasih sayang dan penuh tanggung jawab antara suami dan isteri,” tuturnya.

Seorang laki-laki dapat menetapkan persyaratan yang diinginkan dalam mencari pasangan, demikian pula dengan perempuan. Peran laki-laki dan perempuan dalam konstruksi gendernya menjadi poin penting dalam mencapai kehidupan berumahtangga yang harmonis. Keduanya harus mampu menunaikan hak dan kewajiban secara seimbang.

“Jika seorang calon istri atau calon suami sama-sama telah memiliki pemahaman yang cukup tentang dunia pernikahan maka harapan tentang kebahagiaan setelah menikah dapat terwujud dengan baik. Konflik yang muncul dapat diselesaikan dengan bijak dan dapat meminimalisir tindak KDRT dalam rumah tangga,” tutupnya.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa IAIN Kendari dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari yang diharapkan dapat mendiseminasikan pendidikan pranikah kepada masyarakat.