Peringati HUT ke-25, DWP IAIN Kendari Bahas Peran Perempuan dalam Pusaran Birokrasi

Novi Rahmilia 05-12-2024 (15:46:55) Berita 348 times
Kendari, Humas - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menggelar seminar dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 yang dihadiri dosen dan mahasiswa di Aula Perpustakaan IAIN Kendari, Kamis (5/12/2024). 

Seminar ini mengangkat tema "Peran Perempuan dalam Pusaran Birokrasi" dengan menghadirkan narasumber Kepala Pemberdayaan Perempuan Kualitas Keluarga (PPKK) DP3APPKB Provinsi Sulawesi Tenggara. 

Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan seminar ini sangat penting untuk diikuti sebagai momentum saling menguatkan dan bekerjasama. Apalagi, tema yang diusung pada seminar ini cukup menggelitik dan menantang. 

"Secara demografi di Indonesia jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki, artinya dominasi perempuan tidak bisa kita elakkan. Sehingga peluang perempuan dalam menduduki jabatan strategis menjadi hal yang wajar dan sangat diperhitungkan," ungkapnya. 

Dalam memaknai peran perempuan dalam pusaran birokrasi lanjut Prof. Husain, ada dua pemahaman. Pertama peran perempuan sebagai aktor yang mampu dilihat dari kiprah perempuan memimpin birokrasi di Indonesia dan dunia. Kedua peran perempuan sebagai pendamping aktor yang mempunyai efek pada pengaruh kebijakan seorang aktor. 

"Sebut saja Ratu Elizabeth di Inggris, Kamala Haris Wakil Presiden Amerika dan Sri Mulyani Menteri Keuangan di tiga Presiden berbeda di Indonesia. Hal ini tentu menjadi bukti bahwa perempuan mampu mengelola dan memimpin birokrasi," lanjutnya. 

Ditempat yang sama Ketua DWP IAIN Kendari, Ditempat yang sama, Ketua DWP IAIN Kendari, Satmawati, M.A.P menyampaikan, selain memeringati HUT ke-25, DWP IAIN Kendari juga menggelar seminar bertujuan untuk menambah wawasan serta meningkatkan kualitas perempuan yang akan menjadi modal pembangunan bangsa. 

"Perempuan mempunyai peran multidimensi, bukan hanya sekadar pendamping suami tetapi harus menjadi penggerak keluarga dan masyarakat. Perempuan yang berani merajut mimpi pasangan, berupaya meraih cita-cita keluarga dan mendorong kesejahteraan masyarakat," tuturnya. 

Satmawati menambahkan, perempuan harus dapat menjalin rasa persatuan dan kesatuan serta menyatukan diri secara bersama-sama untuk mengambil peran didalam organisasi atau ditengah masyarakat. 

"Apabila kondisi tersebut terjadi maka perempuan akan menjadi penyejuk hati keluarga dan mendorong kesejahteraan masyarakat. Saya harap DWP ini menjadi rumah kita semua untuk melatih diri menjadi lebih baik," pungkasnya. 


Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim