Kendari, Humas – IAIN Kendari mulai hari ini, Senin (29/5/23) menyelenggarakan Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan islam Negeri (SSE UM-PTKIN) bertempat di gedung laboratorium komputer. Tercatat sebanyak 2.107 calon mahasiswa baru akan mengikuti ujian yang dilaksanakan dengan metode blended
online on-site.
Peminat tersebut tersebar pada 20 program studi dari empat fakultas. Peminat tertinggi terdapat pada prodi Pendidikan Agama Islam sebanyak 310 orang, disusul prodi Manajemen Bisnis Syariah sebanyak 230 orang dan prodi Perbankan Syariah sebanyak 212 orang.
Ketua Panitia Lokal PMB IAIN Kendari, Dr. Husain Insawan, M.Ag mengatakan, tahun ini menyiapkan kuota untuk UM-PTKIN sebanyak 1.118 orang untuk seluruh program studi. Kuota tertinggi diberikan kepada Prodi Pendidikan Agama Islam yaitu sebanyak 240 orang. Sedangkan kuota untuk prodi lain berada di kisaran 40 – 120 orang. Oleh karena itu, rasio kelulusan dengan total jumlah peminat mencapai 50 persen.
Peminat IAIN Kendari itu akan mengikuti ujian pada tanggal 29 – 31 Mei dan tanggal 5 – 8 Juni 2023 di 59 lokasi penyelenggaraan SSE UM-PTKIN. Khusus untuk di IAIN Kendari, sebanyak 874 orang peserta telah terdaftar mengikuti ujian yang terpusat di gedung laboratorium komputer.
“Kami menyiapkan 80
personal computer sesuai spesifikasi yang dibutuhkan untuk penggunaan aplikasi SSE UM-PTKIN. Kami juga melengkapi dengan dengan jaringan internet yang memadai untuk seluruh peserta untuk menghindari kendala teknis selama proses ujian berlangsung. Kami telah berupaya maksimal agar semua berjalan lancar,” tambahnya.
Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd, didampingi Wakil Rektor II dan Kepala Biro AUAK juga ikut memantau pelaksanaan SEE UM-PTKIN. Dia berpesan kepada seluruh panlok dan pengawas ruangan untuk melakukan pengawasan secara ketat dan bertindak obyektif kepada seluruh peserta.
“Kita tidak menginginkan ada kecurangan yang mengurangi obyektifitas penilaian dalam kelulusan peserta SSE UM-PTKIN. Oleh karena itu saya meminta seluruh pengawas melakukan pemantauan dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh peserta,” kata Rektor.
Sementara itu, salah seorang peserta UM-PTKIN Nurhaswindar mengatakan, dia berhasil menyelesaikan ujian dengan baik tanpa mengalami kendala. Dia berharap hasil ujiannya memenuhi nilai
passing grade yang ditetapkan panitia.
“Alhamdulillah proses ujian sangat lancar, kondisi PC yang kami gunakan sangat baik begitu juga jaringan internetnya. Saya hanya mengalami kesulitan dalam penyelesaian beberapa soal Agama karena saya berasal dari SMA. Mudah-mudahan saya bisa lulus, karena ini jurusan impian saya,” kata alumni SMAN Wawotobi, Konawe ini yang memilih jurusan manajemen Bisnis Syari’ah sebagai pilihan pertama.
Windah mengaku memilih mendaftar kuliah di IAIN Kendari karena tertarik dengan kampusnya yang bagus. Selain itu, IAIN Kendari juga menyandingkan ilmu keagamaan yang dia nilai mampu menjaganya dari pengaruh negatif pergaulan.
Pendaftar IAIN Kendari berasal dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara terutama kabupaten Konawe Selatan dan Konawe. Selain dari Sultra mereka juga berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Ambon dan Ternate.(liv)