Menteri Agama Buka AICIS ke XVIII di Palu

Lily Ulfia, SE 18-09-2018 (15:08:24) Berita 1269 times
Kendari, humas – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka secara resmi International Conference and Islamic Studies (AICIS) ke XVIII di Palu Sulawesi Tengah, Selasa (18/9/18). Pembukaan AICIS dihadiri ribuan orang akademisi, peneliti, tokoh agama dan cendekiawan muslim dari eropa dan asia. AICIS kali ini mengusung tema Islam in a Globalizing World; Text, Knowledge and Practice.

Pada kesempatan ini, Menag menyampaikan harapannya agar diskusi di AICIS ikut membahas solusi atas persoalan social keagamaan yang mengganggu kerukunan umat beragama.

“Kasus intoleransi umat mayoritas terhadap minoritas dan sebaliknya kasus dugaan penodaan agama, fenomena generasi “Medsos” yang seakan enggan “beragama” berbasis pada bacaan sumber primer hingga kasus radikalisme dan terorisme. Persoalan semacam ini membutuhkan respon dari kita yang tidak bersifat reaktif belaka melainkan harus berdasar pada pertimbangan-pertimbangan empiric hasil riset”, papar Menag.

Lebih jauh Menag mengungkapkan, era keterbukaan global telah melahirkan perubahan dan tantangan tersendiri bagi masyarakat muslim di Indonesia dan Asia Tenggara. Tantangan ini perlu disikapi dengan kearifan sebagaimana ulama nusantara telah mewariskan nilai-nilai wasathiyah yang telah lama mengakar dalam berbagai tradisi, budaya dan agama yang ada.

Kegiatan AICIS secara rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tema yang mengakomodir isu-isu terkini terkait perkembangan Islamic Studies di Dunia.

Rektor IAIN Kendari, Dr. Nur Alim ikut menghadiri kegiatan ini bersama Wakil Rektor I Dr. Husain Insawan, Wakil rector II Dr. H.  Pairin, Guru Besar Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Prof. Dr. Faizah Binti Awad, Direktur Pascasarjana Dr. Supriyanto, serta dua orang dosen sebagai pembicara yaitu Dr. Hadi Machmud, Dr. Imelada Wahyuni dan Dr. Asliah Zainal yang ditunjuk sebagai Chair.

Kegiatan AICIS akan berlanjut dalam diskusi panel hingga dua hari ke depan dengan berbagai topic antara lain qur’an hadits, pendidikan, ekonomi, budaya, antropologi, bahasa, politik, sains dan teknologi,serta topic penting lainnya.

Pembicara utama pada konferensi internasional ini antara lain Prof. Dr. Dominik M. Muller peneliti Max Planck Institute for Social Anthropology Jerman, Ken Kimchi, Ph.D dari Waseda University Jepang dan Prof. Dr. Sher Banu Al Khan dari National University of Singapore. (liv)