Mahasiswa KKN Gagas Program Unggulan, Salah Satunya English Learnig Center

Lily Ulfia, SE 23-08-2019 (14:52:32) Berita 3091 times

Kendari, Humas – Mahasiswa peserta KKN IAIN Kendari Berbasis Program Studi menggagas program unggulan sesuai keilmuan pada prodi masing-masing. Salah satu program unggulan dimaksud adalah English Learning Center (ELC) yang didirikan oleh Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris di Toronipa, Kecamatan Soropia kabupaten Konawe.

Wakil Rektor III Dr. Herman, M.Pd.I melaunching secara resmi program ELC yang bertempat di lokasi wisata pantai Toronipa. Kegiatan launching juga dihadiri Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Dr. Abdul Kadir, M.Pd, Sekretaris LPPM Dr. Samrin, M.Pdi.I, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Dr. Abdul Gaffar, M.Th.I, Ketua Prodi Bahasa Inggris Abdul Halim, M.TESOL, Sitti Fauziah M, M.Pd, para guru serta warga setempat .

Program ELC diharapkan berkontribusi dalam meningkatkann kemampuan masyarakat menggunakan bahasa asing mengingat Toronipa merupakan obyek wisata unggulan di Sulawesi Tenggara yang sering dikunjung wisatawan mancanegara.

“Kita berharap program ini bisa memberikan dampak yang lebih luas bagi masyaraat seperti yang telah dilakukan sebelumnya pada KKN Berbasis Prodi di Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan. Masyarakat disana sudah mulai mampu berbahasa inggris, mudah-mudahan di Toronipa bisa lebih baik lagi terutama karena daerah ini menjadi destinasi wisata,” jelas mantan kepala Pusat Pengabdian Masyarakat ini.

Untuk mendukung suistainabilitas program ELC, Program Studi Bahasa Inggris menjalin kerjasama dengan tiga sekolah di Toronipa yaitu MTs Bahrul Mubarak, MA Bahrul Mubarak dan SMPN 1 Soropia. Kerjasama ini akan berlanjut hinggsa satu tahun ke depan.

Ketua Program Studi Bahasa Inggris, Abdul Halim M.TESOL telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan tiga sekolah tersebut dengan ruang lingkup kerjasama antara lain pelaksanaan tridharma perguruan tinggi prodi Bahasa Inggris dan peningkatan kapasitas berbahasa asing pada siswa sekolah di atas.

Koordinator Desa Ahmad Bowo Saputro menjelaskan, gagasan program ELC bermula dari kesadaran mahasiswa atas potensi wisata di daerah itu yang menarik bagi para wisatawan asing. Kehadiran turis asing perlu didukung kemampuan komunikasi untuk mendeskripsikan keunggulan wisata pantai toronipa yang berpasir putih berpadu dengan lautan biru yang indah.

Bersama rekannya, mahasiswa yang juga ikut bergabung dalam tim kreatif IAIN Kendari ini merancang strategi pembelajaran yang efektif, efisien serta menarik bagi para siswa melalui metode belajar sambil bermain dan realia. Mereka fokus mengajarkan bahasa inggris untuk percakapan sehari-sehari serta deskripsi keunggulan obyek wisata. Saat ini, jumlah siswa yang berpartisipasi aktif pada program ini mencapai 60 orang.

“Untuk siswa SMA kami mulai megarahkan agar mereka mampu menjadi turis guide, selain melatih kemampuan berbahasa asing juga bisa menjadi sumber mata pencaharian tambahan,“ kata mahasiswa yang akrab disapa ebhi.

Sementara itu, Kepala LPPM IAIN Kendari, Dr. Abdul kadir, M.Pd menjelaskan, program KKN berbasis Prodi ini digagas dengan tujuan mengeksplorasi kemampuan mahasiswa sesuai dengan keilmuannya.

Selain Prodi Bahasa Inggris, pihaknya juga menempatkan sejumlah peserta KKN berbasis prodi sesuai dengan potensi daerah. Sebagai contoh, mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah ditempatkan di kecamatan Onembute yang merupakan daerah penghasil tempe.

“Mahasiswa memberikan pelatihan lifeskill pengolahan coklat tempe untuk menambah varian tempe yang selama ini hanya dijual dalam bentuk tempe mentah. Target kita ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” tambahnya .

Di kecamatan Kapoiala, mahasiswa prodi Ekonomi Syariah juga memberikan pelatihan lifeskill pembuatan Abon Kepala Udang, sementara Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini mendirikan Taman Pendidikan Anak Usia Dini berbasis Masjid di Kecamatan Pondidaha, Prodi Hukum Tata Negara mengagas Peraturan Desa di
Wonggeduku Barat serta masih banyak program unggulan lainnya yang berhasil dilaksanakan selama KKN berlangsung.

Di samping program berbasis prodi, mahasiswa KKN reguler juga memiliki program pembinaan keagamaan dan sosial kemasyarakatan yang patut diapresiasi berupa penyuluhan dan pencegahan nikah dini, hamil di luar nikah, narkoba, radikalisme dan berita hoaks di kecamatan Pondidaha. Sedangkan di sejumlah kecamatan lain mahasiswa juga melaksanakan kegiatan pelatihan keagamaan seperti penyelenggaraan jenazah, baca tulis Alqur’an dan peningkatan kemampuan khatib.

“Kami berharap pelaksanaan kegiatan KKN ini bermanfaat bagi pengembangan sosial keagamaan masyarakat kabupaten Konawe serta bermanfaat bagi mahasiswa sebagai wadah pembelajaran dalam memahami dan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Program ini juga sebagai wujud dukungan IAIN Kendari terhadap pengembangan potensi daerah agar lebih maju dan berkembang,” pungkasnya.

Kegiatan KKN tahun 2019 dilaksanakan di kabupaten Konawe selama 40 hari sejak 17 Juli 2019. Sebanyak 583 mahasiswa telah menjalankan program pengabdian pada 94 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Program KKN ini akan berakhir pada Minggu, 25 Agustus 2019. (liv)