Inovasi Menag Lewat Skema 4-3-5 Kunci Sukses Haji 2024

Novi Rahmilia 26-07-2024 (19:15:15) Berita 159 times
Jakarta, Humas - Penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/ 2024 M telah selesai. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen) memaparkan sejumlah indikator kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yang dinilai lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Hal ini disampaikan Menag Yaqut saat Konferensi Pers Penutupan Masa Operasional Haji 1445 H/ 2024 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Gusmen menyebut sukses haji 2024 ini merujuk pada sejumlah indikator yang diformulasikan dengan skema 4-3-5.

"4-3-5 itu adalah empat perdana di Haji 2024, tiga pengembangan ekosistem potensi ekonomi haji, dan lima inovasi haji 2024,” katanya. 

Gusmen menjelaskan bahwa empat hal terkait serba perdana di haji 2024 ini adalah pertama, layanan fast track di tiga embarkasi, selain Bandara Soetta, sekarang, jemaah juga mendapatkan layanan fast track di Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Juanda Surabaya.

“Dan mulai tahun ini, lebih dari 50% jemaah sudah merasakan layanan ini. Ini adalah bukti bagaimana baiknya hubungan baik Negara Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi. Dengan Diplomasi baik yang terus kita jalankan,” kata Gus Menteri. 

Kedua, penggunaan aplikasi kawal haji, untuk memberikan ruang bagi jemaah dan warga jemaah bahkan masyarakat secara umum untuk bisa menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Dan hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani.

Ketiga, safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas dengan persiapan yang lebih matang dari aspek akomodasi, petugas maupun layanan konsumsi. Total tahun ini ada 293 jemaah lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah dengan keterbatasan jemaah.

Keempat, penggunaan IPS (international Pattient Summary) - atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji. IPS ini berisikan riwayat kesehatan jemaah dari sisi demografis, apakah punya alergi, riwayat pengobatan, penyakit, dan apakah sudah di imunisasi atau vaksinasi. Dengan informasi ini layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur.

Kelima, penyederhanaan proses tunda atau batal visa. Untuk optimaliasasi penggunaan kuota haji. Jadi jemaah yang sudah terbit visanya, tapi karena satu dan lain hal batal untuk berangkat/tertunda, di input oleh tim Kementerian Agama Kabupaten/Kota, ke Siskohat. Sehingga Kanwil dan Kemenag Pusat, dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota saja.

“Kesuksesan ini tentu karena komunikasi yang baik antara pemerintah melaui Kementerian Agama dengan kedutaan kerajaan Saudi Arabia. Dan alhamdulillah, seluruh tahapan sekarang ini sudah selesai. Dan saya nyatakan operasional haji 1445 H/ 2024 M, berakhir,” kata Gus Menteri.

Dalam waktu dekat Kemenag segera menggelar evaluasi, sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/ 2025 M. Sudah diketahui bersama, Arab Saudi telah mengumumkan bahwa kuota jemaah haji Indonesia sebanyak 221.000. Dan pada awal September 2024 mulai ada pertemuan dengan Arab Saudi.