IAIN Kendari Hadirkan Dubes LBBP RI untuk Aljazair Dalam Webinar Internasional

Novi Rahmilia 17-03-2022 (16:05:45) Berita 1002 times
Kendari, Humas – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari menghadirkan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia (RI) untuk Aljazair, Chalief Akbar Tjandraningrat dalam webinar internasional yang digelar secara virtual oleh Kantor Urusan Internasional IAIN Kendari, Rabu (16/3/2022).

Webinar yang digelar via Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui chanel YouTube IAIN Kendari ini mengusung tema Penguatan Wawasan dan Kompetensi Global Mahasiswa dalam Kerangka Menuju World Class University yang dihadiri oleh mahasiswa dari India, sivitas akademika IAIN Kendari dan masyarakat umum.

Chalief Akbar Tjandaringrat, Duta Besar LBBP RI di negara Aljazair yang  berpenduduk mayoritas Muslim ini mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia dan Aljazair telah meningkatkan kerja sama bilateral dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.

“Menteri Pendidikan Tinggi Aljazair sangat mendukung rencana pengembangan kerja sama antara Indonesia dan Aljazair dibidang pendidikan. Kami pun telah melakukan pertemuan dengan tiga universitas besar di Aljazair, salah satunya Emir Abdelkader University yang siap jika ada pertukaran pelajar dan siap menjalin kerjasama dalam berbagai bidang,” ucapnya.

Kedubes RI di Aljazair telah menerima permintaan penjajakan kerja sama dari berbagai perguruan tinggi berbasis Islam di Indonesia dan saat ini memberikan peluang yang sama kepada IAIN Kendari.

Selanjutnya Chalief mengingatkan, pada perguruan tinggi, mahasiswa merupakan aset dari bangsa Indonesia yang perlu diberi semangat untuk terus mengembangkan kemampuan diri agar kedepannya mampu bersaing di dunia internasional.

“Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para generasi bangsa dimasa mendatang adalah kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa asing, pemahaman mengenai isu-isu internasional, membangun networking dan kemampuan beradaptasi,” ungkapnya.

Mahasiswa yang mampu memenuhi kriteria tersebut akan lebih mudah terpilih pada program pertukaran pelajar maupun kegiatan kunjungan mahasiswa ke Luar Negeri termasuk Aljazair.

Sementara itu, Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd mengucapkan terima kasih atas peluang kerja sama yang diberikan oleh Dubes dan akan melakukan tindak lanjut dengan komunikasi yang lebih intensif dengan pihak Kedubes RI di Aljazair.

Rektor menuturkan bahwa IAIN Kendari terus berbenah untuk menjadi perguruan tinggi yang moderat, maju dan modern menuju Asian Class University. Seluruh sivitas akademika dalam bekerja selalu berpedoman pada Rencana Strategis IAIN Kendari yang memuat sembilan agenda utama yaitu Moderasi, Akreditasi, Akselerasi, Digitalisasi, Internasionalisasi, Transformasi, Prestasi, Relasi, dan Sitasi.

“Dari sembilan agenda tersebut, stressing saat ini adalah internasionalisasi dan relasi. Internasionalisasi kampus menjadi sangat urgen untuk menguatkan visi IAIN Kendari sebagai pusat kajian Islam transdisipliner di kawasan Asia tahun 2045,” paparnya.

Beberapa langkah konkret telah dilakukan agar IAIN Kendari memperoleh rekognisi di kawasan regional dan global, diantaranya menambah jumlah 6 mahasiswa asing asal Thailand, menjalin kerjasama dengan Global Haltech sebagai Lembaga Halal Science tersertifikasi ISO 17025 di Malaysia, memaksimalkan peran Internasional Office yang telah mendatangkan Mr. Sean Ryan Volunteer dari Regional English Language Office (RELO) lembaga Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk menyelenggarakan pembelajaran di IAIN Kendari serta berbagai bentuk kerja sama dalam negeri dan luar negeri.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) IAIN Kendari, Abdul Halim, M.TESOL mengungkapkan bahwa saat ini KUI sedang merancang kembali beberapa program yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

“KUI sedang menggagas beberapa program agar mahasiswa asing bisa melakukan kunjungan atau berkuliah di IAIN Kendari dan begitupun sebaliknya sebagaimana yang telah kami lakukan dimasa sebelum adanya pandemi,” tuturnya.