IAIN Kendari Gelar Seleksi Penerima Beasiswa Tahfidz

Lily Ulfia, SE 08-09-2017 (10:21:45) Berita 2020 times
Kendari, (Humas) - IAIN Kendari menyelenggarakan seleksi calon mahasiswa penerima beasiswa Tahfizh tahun 2017. Proses seleksi berlangsung dalam dua tahap, tahap pertama diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan 2016 ke bawah dan telah dilaksanakan pada Minggu,  18 Juni 2017 dengan jumlah peserta sebanyak 14 orang.
 
Sedangkan seleksi tahap kedua dikhususkan bagi mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 6 September 2017 dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Kedua tahap seleksi tersebut terbagi ke dalam 3 kategori hafalan, yakni hafalan 5 Juz, 10, 20, dan 30 Juz.
 
Para peserta diuji kualitas hafalannya di hadapan Tim Dewan Penguji yang terdiri dari H. Abdul Muis, Lc., M.Th.I., H. Danial, Lc., M.Th.I., dan Akbar, M.Th.I. Adapun yang menjadi kriteria penilaian adalah Qira’ah, Tajwid, dan Fashahah. Dari kedua tahap seleksi yang telah dilakukan, Tim Dewan Penguji menetapkan 17 orang yang dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan beasiswa Tahfizh dan pembinaan dari tim pembina Tahfidz yang dibentuk langsung oleh Rektor IAIN Kendari selama 1 tahun. Pengumuman resmi hasil seleksi ini akan dipublikasikan pada hari Jum’at tanggal 8 September 2017 pada bagian Akademik dan Kemahasiswaan Rektorat maupun melalui website resmi www.iainkendari.ac.id.
 
Rektor IAIN Kendari, Dr. H. Nur Alim, M.Pd menuturkan bahwa dengan adanya program beasiswa tahfizh dan pembinaan hafizh dan hafizah secara berkelanjutan ini diharapkan mampu menghasilkan generasi mahasiswa cinta Al-Qur’an. Selain itu, seleksi ini juga menjadi wadah untuk melahirkan generasi penghafal yang handal dan mampu bersaing pada kompetisi resmi, misalnya perhelatan Pekan Ilmiah, Olah Raga, Seni dan Riset (PIONIR) yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Agama RI.
 
Lebih dari itu, para penerima tahfizh juga diharapkan dapat menjadi icon IAIN Kendari selaku perguran tinggi agama Islam negeri satu-satunya di Provinsi Sulawesi Tenggara. Bahkan melalui program pembinaan ini pula, diharapkan dapat menstimulir mahasiswa lainnya untuk ikut pembinaan.

“Jadi, bagi mahasiswa lain yang non penerima beasiswa tahfizh juga dapat mengikuti program pembinaan mahasiswa tahfizh tersebutdengan mengajukan permohonan kepada Tim Pembina yang telah dibentuk” tutup Rektor. (sms/liv)