IAIN Kendari Cetuskan Gerakan Belanja di Pasar Tradisional

Lily Ulfia, SE 21-08-2018 (11:47:01) Berita 1366 times
Kendari, Humas - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mencetuskan Gerakan Belanja di Pasar Tradisional. Gerakan ini sebagai kepedulian atas eksistensi pasar tradisional di tengah pesatnya pertumbuhan bisnis retail modern di wilayah kota Kendari dan sekitarnya.
 
Rektor IAIN Kendari, Dr. H. Nur Alim, M.Pd mengatakan, kepedulian terhadap peningkatan transaksi pasar tradisional merupakan upaya konstruktif dalam membangun ekonomi kerakyatan di Sultra, sebagaimana diketahui pasar tradisional menjadi pondasi dasar ekonomi kerakyatan. Selain itu, pasar tradisional juga mampu digunakan untuk memaksimalkan hasil-hasil bumi yang dikelola para petani dan nelayan.
 
“Pasar Tradisional itu adalah jantung perekonomian masyarakat, para pedagang pasar tradisional sebagian besar adalah pelaku Usaha Kecil Mikro yang perlu kita support agar mereka bisa meningkatkan pendapatan dan mengembangkan usahanya. Gerakan belanja di pasar tradisional mampu menghidupkan kembali fungsi pasar sebagai aspek vital perdagangan”, jelas Rektor saat memberikan pengarahan pada rapat Akademik FEBI, Senin (20/8/18).
 
Ia menambahkan, IAIN Kendari telah berkomitmen untuk memfasilitasi masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah agar bergerak vertical menjadi kelas menengah baru yang sejahtera melalui pendidikan dan juga kebijakan lainnya yang mendukung komitmen tersebut.
 
Kebijakan ini mendapat respon positif dari sivitas akademika IAIN Kendari khususnya FEBI. Salah seorang Dosen Luar Biasa FEBI, Dr. H. La Utu, MM mendukung rencana tersebut sebagai bagian kontribusi kongkrit sivitas akademika terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
 
“Para pedagang tradisional memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembayaran pajak dan retribusi. Kita patut mendorong mereka agar tetap eksis di tengah meningkatnya persaingan pasar dengan retail modern”, ungkapnya.

Transaksi jual beli pada pasar tradisional didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara merilis konsumsi rumah tangga di Sulawesi tenggara mengalami stagnasi dibawah lima persen sejak tahun lalu hingga kwartal pertama tahun 2018.
 
Pada kwartal kedua, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,14 persen year on year (YOY). Konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah yang terbesar jika dilihat dari sisi pengeluaran. Sedangkan terhadap terhadap produk domestic bruto, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 55,34.