Dari Riset Pemula Menuju Riset Unggulan

Lily Ulfia, SE 05-04-2016 (04:06:43) Berita 1655 times

Irwan Abdullah

IAIN Kendari terus melakukan upaya peningkatan kualitas para dosen dalam bidang penelitian (sense of reseach,) salah satunya dengan penguatan kapasitas melalui Workshop Metodologi Riset yang dilaksanakan oleh  Pusat Penelitian dan Penerbitan LPPM IAIN Kendari, Kamis (31/03/16).  Kegiatan tersebut menghadirkan Prof. Dr. Irwan Abdullah , Guru Besar Ilmu Antropologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Peneliti senior yang menjadi reviewer di beberapa nasional dan internasional ini membagi wawasan dan pengalaman kepada peserta workshop yang terdiri dari dosen/peneliti dalam lingkup IAIN Kendari dan perguruan tinggi lain, seperti Universitas Haluoleo (UHO), Akademi Keperawatan (Akper) Kementerian Kesehatan, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dan sejumlah peneliti dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dalam paparannya, mantan Direktur Pascasarjana tersebut menjelaskan secara detil mulai dari bagaimana membentuk struktur body of proposal hingga penulisan pada jurnal internasional. “Paradigma menulis harus diubah, kita harus mengupayakan agar menulis menjadi bagian dari rutinitas keseharian, penelitian bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana yang terjadi dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun tetap dengan control quality yang baik, sehingga tidak terkesan kacangan” paparnya. Ia juga menggarisbawahi bahwa untuk menjadi pakar, seorang penulis dan peneliti haruslah menfokuskan penelitian dan tulisannya pada satu bidang yang menjadi concernkeilmuannya, sehingga tidak menjadi seorang peneliti pemula dari tahun ke tahun karena selalu berganti topik penelitian tiap tahunnya.

Riset bagi Irwan Abdullah memiliki nilai kontribusi yang sangat besar dan signifikan dalam kehidupan masyarakat, sebab dengan riset sesuatu yang bermula sebagai pengetahuan (knowledge) bergeser menjadi kebijaksanaan (wisdom) hingga ahirnya menjadi sebuah kebijakan (policy). Dalam menjelaskan hal ini, Irwan Abdullah menegaskan bahwa dari riset bisa menghasilkan fatwa atau treatment yang diberikan oleh seorang periset yang lalu menghasilkan tindakan berupa kebijakan (policy) dalam upaya perbaikan kehidupan masyarakat yang menjadi subyek penelitian pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Untuk itu, Irwan Abdullah juga mengingatkan para peneliti Islamic Studies atau Religious Studies untuk melakukan pembelaan atau pelurusan akademis terhadap agama, sehingga agama bisa dibaca secara komprehensif dan utuh.

Dalam penjelasannya yang terkesan santai tetapi serius, Irwan Abdullah banyak menyinggung isu-isu yang menjadi topik-topik unggulan dalam penelitian, baik dalam skala nasional maupun global. “ Proposal penelitian yang baik adalah yang bisa memperlihatkan bagaimana ia menjadi bagian dari konfigurasi wacana dan proses global, tetapi juga memiliki kontekstualisasi nasional, sekaligus sebagai bentuk kearifan lokal atau konteks lokal” jelasnya.

Di penghujung paparannya, Irwan Abdullah memberikan akses jurnal internasional yang terkait erat dengan Islamic Studies, akses referensi sekaligus referensi induk yang bisa menjadi rujukan teori-teori sosial, hingga simulasi bagaimana membangun sebuah proposal dengan control quality yang bernilai advanced.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta yang mengikuti seluruh paparan materi dengan antusias. Dengan kegiatan ini, produktifitas penelitian dosen di lingkup IAIN Kendari diharapkan meningkat secara signifikan. (lia zainal/lily)