Atase Dikbud KBRI Bangkok Ingatkan Pentingnya Penerapan Prinsip Komunikasi Islam di Era Pandemi

Lily Ulfia, SE 13-08-2020 (11:22:21) Berita 1785 times

Kendari, Humas – Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Thailand,  Prof. Dr. Mustari Mustafa, M.Pd mengingatkan tentang pentingnya menerapkan prinsip komunikasi Islam dalam melakukan kegiatan komunikasi di era pandemi. Hal tersebut diungkapkan Mustari dalam kegiatan Webinar Communication and Counseling yang digelar melalui aplikasi zoom dan disiarkan langsung melalui youtube IAIN Kendari, Kamis (13/8/20).

Guru Besar Komunikasi Islam pada UIN Alauddin Makassar ini menjelaskan, prinsip komunikasi Islam mengandung pesan kedamaian dan keselamatan serta bernilai ibadah. Prinsip ini eharusnyanya menjadi acuan bagi setiap orang dalam melakukan komunikasi baik personal maupun komunikasi massa di tengah krisis yang dialami selama masa pandemi.

“Jika prinsip komunikasi Islam diterapkan maka akan terbangun awareness dalam berkomunikasi yang berlandaskan nilai ibadah dan kepentingan sosial. Ini dapat meminimalisir penyebaran informasi yang menyebabkan timbulnya keresahan dan ketakutan di tengah masyarakat akibat kehadiran isu-isu negatif selama kita menghadapi masa pandemi,” ungkapnya.

Pada webinar yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah termasuk dari Thailand ini, dia juga menjelaskan mengenai peranan perguruan tinggi dalam membangun budaya komunikasi Islam. Kampus perlu menyeberluaskan konsep komunikasi Islam yang bertujuan agar masyarakat lebih taat terhadap aturan yang berlaku serta dan lebih dekat pada kebenaran.

Sementara itu, Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd mengungkapkan bahwa sejak masa pandemi ini pelaksanaan kegiatan komunikasi pembelajaran di lingkungan IAIN Kendari berbasis digital sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran covid-19. Terkait hal ini, tenaga dosen dan tenaga kependidikan telah diarahkan untuk mengubah mindset pelayanan konvensional menuju pelayanan digital.

“Kita memasuki era baru dimana masyarakat mulai mengalami perubahan gaya hidup dan budaya yang berbeda dan mengandalkan pemanfaatan media digital dalam berkomunikasi. Pada perguruan tinggi termasuk IAIN Kendari, adaptasi terhadap penerapan digital learning menjadi kebutuhan bersama dalam rangka mengontrol mutu pendidikan agar tetap berada pada rules dan tujuan pendidikan itu sendiri,” tambahnya  

Rektor juga memaparkan soal pentingnya penerapan konsep konseling dalam komunikasi digital di atas. Ini bertujuan agar seluruh sivitas akademika dapat menereapkan pola komunikasi yang melahirkan rasa aman, tenang dan jauh dari informasi yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Menurutnya Konsep konseling dalam komunikasi melahirkan rasa tenang, aman dan nyaman. Jika komunikasi tidak memenuhi unsur itu makan sulit bagi kita untuk mencapai tujuan kemasalahatan umat.
 
Melalui acara yang oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Dr. Nurdin, M.Pd itu, dia juga mengajak seluruh dosen untuk memberikan kontribusi dalam mengatasi dampak negatif digitalisasi dimana informasi yang mengandung kebohongan dapat beredar secara cepat dan tidak terkontrol.

“Sekarang ini pola komunikasi sangat terbuka tanpa filter. Informasi palsu dapat disebarkan dan menimbulkan keresahan bahkan konflik di tengah masyarakat. Oleh karena itu kita sebagai akademisi harus berada di lini terdepan untuk mengkampanyekan pola berkomunikasi yang sehat melalui beberapa tahapan seperti menganalisis sumber informasi, menggali konteks informasi, serta melakukan konfirmasi sebelum membagikannya kepada publik,” paparnya.

Masa pandemi tidak menghalangi aktifitas tridharma perguruan tinggi di IAIN Kendari. Sejak Maret lalu, kegiatan akademik tetap berlangsung sesuai agenda kalender akademik dengan memanfaatkan fasilitas layanan digital yang telah tersedia jauh sebelum pandemi covid-19 melanda dunia. Kegiatan komunikasi dalam proses pelayanan pendidikan dilaksanakan melalui aplikasi berbasis website dan media digital lainnya. (liv)