Rektor IAIN Kendari Jadi Pembicara pada Muktamar Pemikiran Dosen PMII di Tulungagung

Lily Ulfia, SE 08-04-2021 (10:24:16) Berita 1308 times
Tulungagung, Humas – Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd didaulat menjadi pembicara pada perhelatan Muktamar Pemikiran Dosen PMII yang digelar secara daring dan luring di IAIN Tulungagung, Jawa Timur mulai tanggal 5-7 April 2021.
 
Muktamar Dosen PMII dibuka oleh Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar dan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional antara lain Menteri Agama RI, H. Yaqut Qolil Qoumas, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Ermarini, Ketua Umum PB IKA PMII Ahmad Muqowwam serta para dosen dan rektor dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII.

Hadir pula secara virtual Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, dan sejumlah tokoh penting lain.

Pada kesempatan ini, Prof. Faizah memaparkan peran PTKIN dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045.

Menurut guru besar pertama di IAIN Kendari ini, pada tahun 2045 sekitar 70 persen penduduk Indonesia merupakan usia produktif yang seharusnya dapat menjadi keuntungan bagi negara ini. Usia produktif memiliki peranan yang sangat penting dalam aktifitas pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, PTKIN patut mengambil peranan yang besar dalam mempersiapkan generasi yang berkualitas dan memiliki kompetensi sesuai dengan tutuntan era society 2045.

“Langkah-langkah yang bisa kita tempuh antara lain menggelar berbagai program ketahanan diri dan mental mahasiswa melalui pembinaan moderasi beragama yang komprehensif. Ini penting agar kelak ke depan mereka tidak tenggelam dalam lingkaran doktrin paham radikal, generasi yang percaya jalan menuju surga melalui jalan pintas radikalis sebagaimana yang kita saksikan belakangan ini,” jelasnya.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pengembangan kompetensi life skills  dan pengenalan teknologi. Perguruan tinggi perlu lebih banyak lagi melaksanakan kegiatan bersifat praktis yang mengasah kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, serta kemampuan memaksimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam menghasilkan ide kreatif dan inovatif yang menunjang kemudahan akifitas manusia.

Muktamar Pemikiran Dosen PMII  diharapan menghasilkan rekomendasi gagasan solutif bagi para pengambil kebijakan di negeri ini dalam mengatasi situasi yang akan kita hadapi di masa yang akan datang baik terkait dampak pandemi covid-19 maupun bonus demografi di tahun 2045. (liv)