Tiba di Sulbar, Begini Cerita Perjalanan Tim Tanggap Bencana IAIN Kendari Bagikan Bantuan

Lily Ulfia, SE 01-02-2021 (16:45:57) Berita 1439 times

Kendari, Humas – Hari sudah mulai gelap ketika tim tanggap bencana memasuki Wilayah Sulawesi Barat di Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu (29/01/21). Rasa lelah setelah menempuh perjalanan ribuan kilometer selama 36 jam nonstop, seakan terlupakan saat menyadari lokasi yang dituju sudah di depan mata.

Tim yang dikoordinir oleh Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Dr. Abdul Gaffar, M.Th.I ini beranggotakan 11 orang terdiri dari pegawai dan mahasiswa. Mereka membawa bantuan logistik bahan makanan, tenda, alas tikar, selimut, keperluan bayi dan perempuan, obat-obatan dan uang tunai yang merupakan hasil sumbangan masyarakat dan ASN IAIN Kendari.

Kendaraan mini bus dan pick up yang mereka tumpangi dipenuhi paket bantuan segera bergerak menuju tempat penginapan mereka malam itu, rumah salah seorang warga di Polman. Setelah beristirahat sejenak, mereka lalu mengepak bantuan logistik pangan dan non pangan yang akan didistribusikan di daerah terpencil kabupaten Majene. Sasaran utama bantuan ini adalah sivitas akademika STAIN Majene yang ikut menjadi korban gempa yang mengguncang Sulbar dua pekan silam.  

Minggu pukul 05.30 WITA, diiringi kabut tipis tim tanggap bencana berangkat menuju posko STAIN Majene yang disambut oleh Ketua STAIN Majene, Dr. H. M. Nafis Dj, MA. dan Wakil Ketua III STAIN Majene, Dr. Anwar Sadat. Mereka mengapresiasi kepedulian IAIN Kendari terhadap musibah yang menimpa sivitas akademika STAIN majene.

“Terima kasih karena teman-teman dari IAIN Kendari rela menempuh perjalanan sejauh ini untuk meringankan beban kami. Sampaikan salam kami kepada rektor dan seluruh dermawan IAIN Kendari, ini adalah wujud kepedulian yang luar biasa dan insya Allah akan mempererat tali persaudaraan kita,” ucapnya.

Usai diterima secara resmi di STAIN Majene, mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju posko penyaluran bantuan didampingi Tim P3M STAIN Majene di tiga titik lokasi, yaitu Desa Tameroddo, Desa Malunda, dan Desa Ahu Tapalang, Kabupaten Majene. Penerima bantuan adalah mayoritas berstatus sebagai mahasiswa STAIN Majene.

Selama perjalanan, tim ini menyaksikan betapa dahsyatnya dampak guncangan gempa dari reruntuhan bangunan-bangunan perkantoran maupun rumah warga yang hampir rata dengan tanah. 

Sepintas terlihat aktifitas masyarakat berangsur normal, meskipun banyak dari mereka yang akhirnya harus tinggal di tenda pengungsian karena rumah mereka tidak dapat ditempati lagi. Bahkan warga yang rumahnya masih terlihat utuh juga tetap memilih  mengungsi karena khawatir akan adanya gempa susulan.

Setibanya di posko penyaluran bantuan, kehadiran tim tanggap bencana disambut hangat oleh para pengungsi. Bantuan ini sangat berarti mengingat pasca gempa stok logistik di wilayah itu sangat terbatas.

“Kami berharap bantuan ini bermanfaat dan dapat meringankan beban saudara – saudara kita disini,” kata Dr. Abdul Gaffar kepada para penerima bantuan yang sudah berada di sekitar posko.

Terselip rasa haru diantara mereka, baik tim relawan maupun para penerima tanda kasih yang dihantar jauh dari Kendari ini. Ada tali persaudaraan sebagai pengikat yang mendorong rasa empati itu berkibar di sanubari.

Keputusan mengantar langsung ke lokasi bencana diambil dengan pertimbangan jalur darat yang akan dilalui relatif mudah dan aman. Selain itu, para korban lebih membutuhkan bantuan berupa barang dikarenakan langkanya ketersediaan logistik terutama di wilayah yang sulit terjangkau akibat longsor dan jalanan rusak.

Usai menyerahkan bantuan, para pahlawan kemanusiaan ini bergegas kembali ke Kendari untuk melanjutkan tugas-tugas rutin sebagai ASN dan mahasiswa. Ini adalah pertamakalinya IAIN Kendari mengirim langsung tim tanggap bencana.

Sebelumnya, bantuan kemanusiaan sivitas akademika IAIN Kendari seperti pada gempa di NTB dan Tsunami di Palu diberikan dalam bentuk uang tunai.

Semoga kita semua selalu dilimpahkan keselamatan dan terhindar dari musibah bencana, agar tidak ada lagi tangis pilu karena kehilangan sanak saudara dan tempat bernaung dari terik mentari dan dinginnya malam yang menusuk tulang. Terima kasih kepada para dermawan IAIN Kendari.
 
Tim Humas IAIN Kendari