Rektor IAIN Kendari Hadiri Pertemuan Forum Pimpinan PTKIN di UIN Malang

Lily Ulfia, SE 15-07-2019 (20:30:09) Berita 1058 times
Kendari, Humas – Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd menghadiri kegiatan Pertemuan Forum Pimpinan PTKIN se Indonesia di Aula rektorat UIN Maulana Malik Ibrahim malang, Senin (15/7/19). Kegiatan ini dilaksanakan sebelum para rektor menghadiri pembukaan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) Ke IX tahun 2019 yang diikuti sekitar 3.500 orang mahasiswa PTKIN Se Indonesia.

Acara yang melibatkan 58 rektor dan rektor III bidang kemahasiswaan PTKIN itu dipimpin oleh Ketua Forum Pimpinan PTKIN Prof. Dr. Babun Suharto dan ikut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Dirjen Pendis), Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, MA.

Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abdul Haris saat membawakan pengantar kata mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk membahas sejumlah isu penting di lingkungan PTKIN sekaligus menyambung tali silaturahmi antara PTKIN se Indonesia.
Sementara itu, Dirjen Pendis dalam pidatonya mengaku terus fokus dalam menggelorakan program akselerasi Guru Besar. Ia mengimbau untuk para pimpinan agar bersama-sama memantau dan memilih calon guru besar di masing-masing PTKIN.

“Guru besar yang diharapkan yakni sosok akademisi yang memiliki kualitas berdasarkan karya baik tulisan maupun pengabdian, contohnya seperti yang terjadi di Negara Jerman, bahwa guru besar dipilih karena karya yang dimiliki,” tuturnya.

Terkait hal ini, rektor IAIN Kendari mendukung sepenuhnya agar proses pengusulan guru besar di lingkungan PTKI ditetapkan oleh Menteri Agama. Berdasarkan pengalamannya saat mengusul gelar guru besar, Ia mengakui harus melalui proses yang cukup panjang dan sulit karena melewati tim penilai angka kementerian riset, teknologi dan pendidikan tinggi.

“Pengalihan proses penilaian guru besar dari Kementerian Ristek Dikti ke Kementerian Agama sudah saatnya dilakukan, sebab Kemenag telah memiliki SDM yang mumpuni untuk menilai angka kredit para calon guru besar PTKI yang didominasi para dosen ilmu-ilmu sosial keagamaan.  Saya pikir patut kita dukung bersama demi mempercepat tumbuhnya jumlah guru besar di lingkungan PTKI,” paparnya.

Dia berharap, Revisi atas PMA tentang Pendidikan Tinggi yang memuat pasal mengenai penilaian dan penetapan angka kredit bagi guru besar dapat segera dirampungkan.

Usai mengikuti kegiatan forum pimpinan tersebut, Rektor bersiap menghadiri kegiatan pembukaan PIONIR IX PTKIN Se Indonesia yang akan dibuka secara resmi oleh menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Pada forum pimpinan PTKIN ini juga terungkap bahwa IAIN fattahul Muluk Papua akan diberikan kesempatan menjadi tuan rumah PIONIR tahun 2021 mengingat papua kini telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk penyelenggaraan kegiatan nasional. (liv)