PEJABAT IAIN KENDARI TES URIN DADAKAN, REKTOR URUTAN PERTAMA

Lily Ulfia, SE 24-08-2017 (20:54:00) Berita 1956 times
Kendari, (Humas) – Institut Agama Islam Negeri Kendari berkomitmen menjadikan kampus Islam negeri satu-satunya di Sultra ini sebagai kampus yang bebas dari praktek penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Setelah beberapa waktu lalu mensyaratkan tes urine kepada seluruh mahasiswa baru pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang notabene merupakan calon pendidik, kini giliran pejabat yang diperiksa secara mendadak, tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Pemeriksaan urine ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara di sela rapat Evaluasi dan Koordinasi Program IAIN Kendari Tahun 2017 di Aula perpustakaan, Kamis (24/8/17).

“Kami mohon maaf jika Bapak dan Ibu harus menjalani tes urine ini secara mendadak, ini semua kita lakukan untuk membangun awareness dan melindungi diri kita dari narkoba, jangan sampai kita sedang mengkonsumsi obat-obatan yang djiual bebas tetapi ternyata mengandung zat terlarang” demikian Penjelasan Rektor, Nur Alim saat tim BNN tiba di tempat rapat pimpinan tersebut.

Pada pemeriksaan tersebut, Rektor IAIN Kendari, Nur Alim mendapat giliran pertama diikuti oleh 39 pejabat lainnya yang dipanggil secara acak mulai dari Dekan, Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kepala UPT dan Ketua Program Studi. Tes urine ini menggunakan enam parameter yakni sabu, ekstasi, ganja, heroin, morfin maupun benzodiazepine.

“Kita sedang membangun kampus yang menerapkan Zona Integritas untuk menciptakan aparatur negara yang patut menjadi teladan, jauh dari hal yang tidak terpuji, termasuk penyalahgunaan Narkoba, apalagi dengan status kita sebagai pendidik dan tenaga kependidikan” tambahnya.

Kasubbag Perencanaan, Nasrullah Sulaiman mengaku kaget dengan pemeriksaan mendadak tersebut. Meski demikian, kegiatan ini menurutnya patut diapresiasi untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap IAIN Kendari sebagai lembaga penyelenggara pendidikan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan urine ini,  sebanyak 40 pejabat yang menjalani tes urine dinyatakan negatif narkoba. (liv