Mahasiswi IAIN Kendari Perkenalkan Sinonggi di Event Enterpreneur Tingkat Nasional

Lily Ulfia, SE 15-11-2018 (09:48:38) Berita 1779 times
Kendari, Humas – Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kendari, Fadiyah Aulannisa menciptakan inovasi produk makanan khas daerah Sulawesi Tenggara, Sinonggi dalam bentuk makanan Instant dengan Brand Sinonggi Cup. Fadiyah memperoleh kesempatan mempresentasikan produk ini pada ajang Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema) yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Masa Yogyakarta, 13 November 2018.

Kesempatan memperkenalkan Sinonggi Cup ini setelah ia berhasil menyisihkan peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Ajang ini melibatkan para pemuda usia 16 – 30 tahun yang menjadi pelaku wirausaha dengan tujuan memperdalam kemampuan berwirausaha dan mengembangkan jaringan. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Bank Rakyat Indonesia.

Fadiyah menjelaskan, produk yang sudah pernah menjuarai lomba karya Inovasi PTKIN se Indonesia timur ini merupakan produk perdananya dalam rangka meningkatkan daya saing bahan baku lokal Sulawesi Tenggara.

“Sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kami dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan lapangan kerja baru sesuai dengan tuntutan pasar. Produk ini adalah hasil upaya kami untuk menjadikan potensi lokal bernilai ekonomi,” paparnya.

Seperti diketahui, Sinonggi merupakan makanan khas suku tolaki yang mendiami wilayah daratan Sulawesi Tenggara. Untuk alasan praktis, Fadiyah bersama kedua rekannya Ainunnisa dan Taufik membuat inovasi sinonggi instant yang proses penyajiannya sangat mudah.

Produk ini dilengkapi dengan lauk pauk pelengkap cita rasa sinonggi seperti ebi kering, ikan teri, sayuran halus, serta bumbu untuk kuah. Untuk sementara, produk ini memiliki masa expired selama satu bulan sejak tanggal produksi.

“Kami ingin memperkenalkan makanan khas masyarakat sultra sinonggi kepada masyarakat Indonesia, karena kami melihat trend nya sinonggi sudah mulai dikenal luas terutama di kota Kendari, bahkan sudah menjadi jamuan wajib bagi tamu-tamu dari luar kota,” ungkap fadiyah.

Rencananya, Fadiyah akan meningkatkan kualitas produknya baik dari cita rasa maupun kemasan agar lebih menarik disamping mengurus izin BPPOM sebagai jaminan kepada masyarakat bahwa produk tersebut aman dikonsumsi.

Saat ini sinonggi cup sudah diproduksi dan mulai dipasarkan namun masih pada kalangan terbatas. Fadiyah berencana menggandeng produsen tepung sagu dan membuka usaha rumah tangga untuk meningkatkan jumlah produksinya demi melayani pasar yang lebih luas.

Ajang Soprema 2018 berakhir Rabu Malam (14/11/18). Meski belum berhasil masuk peringkat 10 besar se Indonesia, Fadiyah mendapat predikat The Best Costum pada Awarding Night tersebut dengan mengenakan pakaian adat dari daerah Buton. (liv)