Delapan Jurnal IAIN Kendari Terakreditasi, Jurnal Langkawi Capai SINTA 2

Lily Ulfia, SE 29-11-2019 (16:56:34) Berita 2811 times

Kendari, Humas – Mutu pengelolaan Jurnal di IAIN Kendari telah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang kini telah berubah nomenklatur menjadi Kemenristek dan Badan Riset dan Inovasi Nasional telah menerbitkan sertifikat Akreditasi bagi delapan jurnal di lingkungan IAIN Kendari.

Akreditasi Jurnal Ilmiah adalah pengakuan resmi atas penjaminan mutu jurnal ilmiah melalui kegiatan penilaian kewajaran penyaringan naskah, kelayakan pengelolaan, dan ketepatan waktu penerbitan jurnal ilmiah. Kemenristek menetapkan pemeringkatan akreditasi jurnal terdiri dari 6 peringkat dimana peringkat tertinggi dimulai dari peringkat SINTA 1.

Dari delapan jurnal di lingkungan IAIN Kendari, Jurnal Langkawi (Jurnal Bahasa dan Literatur Arab dan Inggris) yang dikelola oleh Pusat Pengembangan Bahasa, berhasil memperoleh predikat akreditasi SINTA 2.

Chief Editor Jurnal Langkawi, Fahmi Gunawan, SS, M.Hum mengatakan, pencapaian akreditasi jurnal Langkawi tidak terlepas dari upaya yang dilakukan pengelola antara lain memperbaiki manajemen pengelolaan, memastikan mutu artikel yang dipublikasikan telah memenuhi substansi serta melibatkan reviewer dari berbagai institusi baik dalam dan luar negeri dalam proses penyuntingan. 

“Keterlibatan para reviewer dan penulis dari dalam dan luar negeri ini berkat kesungguhan dan konsistensi pengelola serta dukungan dari pimpinan dan rekan-rekan di Rumah Jurnal yang mendorong perbaikan manajemen pengelolaan jurnal melalui pendampingan dan program lainnya,” ungkapnya.

Jurnal Langkawi juga telah terindeks di lembaga pengindeks internasional bereputasi menengah yaitu Directory of Open Access Journals (DOAJ). Selain jurnal Langkawi, jurnal lainnya yang telah terakreditasi dan terindeks DOAJ adalah Jurnal Al Izzah (Studi Islam), Jurnal Li Falah (Studi Ekonomi dan Bisnis Islam), dan Jurnal Shautut Tarbiyah (Pendidikan, Sosial Sains dan Agama). Sementara Jurnal Zawiyah (Pemikiran Islam), Atta’dib (Pendidikan dan Pengajaran), Jurnal Al Munzir (Komunikasi, Dakwah, Bimbingan Penyuluhan Islam, Jurnalistik dan Public Relation) dan Al Adl (Hukum Islam dan Pranata Sosial) sedang diupayakan untuk terindeks pada lembaga indeksasi internasional.

Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitbit) LPPM IAIN Kendari, Dr. Sitti Nurfaidah, M.Ed mengatakan pencapaian akreditasi kedelapan jurnal adalah hasil usaha, tekad, dan kegigihan para pengelola jurnal di bawah manajemen Rumah Jurnal IAIN Kendari.

“Proyek peningkatan kualitas jurnal melalui tata kelola Rumah Jurnal IAIN Kendari sejak tahun 2018 lalu telah menjadi wadah yang menyatukan semangat pengelola jurnal untuk bersama-sama meningkatkan mutu pengelolaan jurnal,” jelasnya.

LPPM melalui Puslitbit akan terus mendorong peningkatan mutu pengelolaan jurnal agar mencapai grade akreditasi yang lebih tinggi serta terindeks Scopus dan Web of Science (WoS). Peningkatan mutu ini melalui program pendampingan dan monitoring manajemen tata kelola Open Journal System, didukung dengan anggaran yang memadai.

“Beberapa jurnal yang dipersiapkan untuk menuju akreditasi SINTA 1 antara lain jurnal Langkawi, Al-Izzah, dan Li Falah. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa mencapai target ini,” harap alumni Universitas Pendidikan Indonesia ini.

Akreditasi jurnal menjadi penting karena akan menjadi wadah diseminasi hasil penelitian para akademisi serta menjadi cerminan mutu riset dan daya saing bangsa. Kualitas pengelolaan jurnal juga ikut menentukan reputasi perguruan tinggi sebagai pusat rujukan akademik bagi masyarakat. (liv)