Buka AICIS, Menkominfo Minta Perguruan Tinggi Tiru Kurikulum PT Luar Negeri

Lily Ulfia, SE 01-10-2019 (22:11:34) Berita 1234 times
Jakarta, Humas - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membuka secara resmi kegiatan Annual international Conference on Islamic Studies (AICIS) tahun 2019 yang digelar di Jakarta, Selasa (1/10/19).  AICIS ke 19 ini diikuti sekitar 1700 sarjana islamic studies  yang berlangsung selama empat hari, pada 1-4 Oktober 2019.

Saat membawakan sambutan, Menkominfo meminta kepada perguruan tinggi khususnya PTKIN untuk mengadopsi kurikulum pendidikan perguruan tinggi luar negeri sebagai langkah strategis menyiapkan generasi yang mampu menghadapi disrupsi digital.

"Studi banding sudah harus diganti menjadi studi tiru, meniru atau mengadopsi silabus yang berkualitas perlu dilakukan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman," jelasnya

Menurutnya Indonesia memiliki potensi yang besar dalam menghadapi era digital yaitu tingginya keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam mengelola sumberdaya menjadi bernilai ekonomi. Selain itu, pertumbuhan bisnis start up juga menjadi modal untuk menjadikan Indonesia unggul dalam persaingan ekonomi digital.

“Zaman yang bergerak cepat ini sejatinya merupakan peluang. Indonesia adalah negara besar yang bisnis digitalnya akan melonjak, diperkirakan US$ 130 milyar di tahun 2020,” ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr.Phil Kamaruddin Amin, MA menjelaskan bahwa diangkatnya topik utama AICIS tahun ini bertujuan untuk menghimpun gagasan para akademisi Islam dalam memecahkan masalah dunia.

Pendidikan Islam di Indonesia, lanjutnya memiliki potensi yang besar. "Total stakeholder pendidikan islam berjumlah 28 juta, bila sumberdaya yang besar ini dikelola dengan baik dan diarahkan untuk berkontribusi positif, maka hasilnya akan luar biasa," pungkasnya.

Konferensi tahunan ini mengambil tema "Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam". Para peserta konferensi membahas 450 paper dari 1300 paper yang diajukan dalam proses seleksi.

Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Faizah binti Awad dan sejumlah pejabat di lingkup IAIN Kendari turut menghadiri kegiatan bergengsi ini antara lain Wakil Rektor 1 Dr. Husain Insawan, M.Ag, Wakil Rektor 2 Dr. Batmang, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Dekan Fakultas Syariah, Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah serta Kepala Biro AUAK.

Rektor IAIN Kendari juga didaulat menjadi pembicara dalam on stage discussion bersama Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rektor IAIN Ponorogo, , Rektor IAIN Metro,  Rektor IAIN Bukittinggi, dan Ketua STAIN Meulaboh. Diskusi ini dipandu oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof. Dr. Arskal Salim GP, M.Ag. (liv)