Fakultas Syari'ah dan BMKG Kendari Amati Fenomena Super Blood Moon, Begini Penampakan Bulan dari Lensa Teleskop!

Lily Ulfia, SE 28-05-2021 (07:05:38) Berita 1106 times
Kendari, Humas – Tim observasi Laboratorium Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Kendari dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total (GBT) di Stasiun Geofisika Kendari, Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Rabu (26/5/2021). Momen menakjubkan saat fenomena gerhana terjadi diabadikan menggunakan peralatan teleskop milik laboratorium Ilmu Falak.

Ketua tim observasi Fasya, Dr. Andi Ya’qub, M.HI mengatakan, pengamatan gerhana bulan dimulai pada fase gerhana sebagian mulai pukul 17.44 WITA hingga terjadinya Gerhana Bulan Total pada pukul 19.09 sampai pukul 19.28  WITA 

“Puncak gerhana bulan total di Sulawesi Tenggara terjadi pukul 19.18 WITA,“ tambahnya.

Fenomena GBT merupakan peristiwa spesial karena terjadi 195 tahun sekali. Situs resmi BMKG https://www.bmkg.go.id menjelaskan, GBT terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Bulan berada di umbra bumi sehingga saat puncak gerhana bulan total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah atau dikenal dengan istilah Blood Moon. Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa.

Kondisi ini sering disebut dengan Super Moon. Dengan demikian, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon karena terjadi saat bulan Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi.

Kepala Laboratorium Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Kendari, Ahmad Ridha, M.Hum mengatakan, pemantauan gerhana bulan ini melibatkan mahasiswa dengan tujuan memberikan pengalaman melihat langsung fenomena astronomi, memahami dimensi sains terjadinya gerhana serta menimba pengalaman dalam penggunaan alat teleskop.

"Pemahaman ini penting untuk menghindari kepercayaan terhadap mitologi gerhana. Mereka mengamati secara langsung bahwa fenomena gerhana ikut mempengaruhi keadaan alam salah satunya menyebabkan air laut yang surut sangat signifikan. Pengalaman yang mereka dapatkan akan menambah jendela logika yang memang harus dibangun sejak dini di kalangan mahasiswa," ungkap Ridha

Pengamatan terhadap fenomena astronomi adalah yang kesekian kalinya dilakukan oleh Tim Observatorium Laboratorium Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Kendari sejak menjalin kerjasama dengan BMKG Kendari. Kegiatan observasi tersebut menjadi salah satu upaya fakultas Syari'ah untuk memenuhi standar kompetensi lulusan yang unggul, menguasai aspek teoritis sekaligus memiliki keterampilan teknis sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

Di sisi lain, fenomena astronomi juga dapat dilihat dari perspektif agama. Sebagai umat Islam wajib mengimani bahwa peristiwa gerhana termasuk salah satu dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Saat terjadi gerhana, terdapat hal yang disunnahkan, yaitu shalat gerhana, memperbanyak istighfar dan mengagungkan Allah SWT, bersedekah, serta bersyukur kepada Allah SWT setelah bulan kembali terbuka. 

Penulis : Novi Rahmilia
Editor: Lily Ulfia 

 

Foto Publikasi

  • Lily Ulfia, SE 28-05-2021 (22:37:47)
  • Lily Ulfia, SE 28-05-2021 (22:37:56)
  • Lily Ulfia, SE 28-05-2021 (22:38:06)