120 Perguruan Tinggi Berkolaborasi Kabarkan Islam yang Damai

Lily Ulfia, SE 23-03-2017 (14:12:52) Berita 1473 times
Kendari, Humas - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari bekerjasama dengan South East Asia Academic Mobility (SEAAM) akan melaksanakan Konferensi Internasional yang mengangkat Isu Islam dan Kearifan Lokal. Kegiatan ini direncanakan akan dihelat 25-26 April 2017 mendatang, sebagai rangkaian peringatan milad 50 tahun IAIN Kendari. Mereka yang terlibat antara lain para peneliti, praktisi pendidikan dan akademisi dari 120 Perguruan Tinggi anggota SEAAM, yang akan mempublikasikan penelitian tentang Islam yang penuh damai dan dekat dengan budaya masyarakat lokal.
 
Rektor IAIN Kendari, Nur Alim, mengatakan Kegiatan International Conference on Islam and Local Wisdom (iclaw) ini merupakan agenda besar yang bertujuan mengangkat tradisi keagamaan dan kearifan local masyarakat di Asia Tenggara, khususnya masyarakat Sulawesi Tenggara ke dunia internasional.
 
“Kehadiran para peneliti, praktisi dan akademisi akan memberikan penguatan terhadap keberagaman Islam dengan dimensi kearifan lokal, hal ini akan membantu mengabarkan citra Islam yang sarat dengan nilai-nilai kebaikan dan kebijaksanaan” katanya pada kegiatan Konferensi Pers ICLAW yang digelar di Gedung Rektorat IAIN Kendari, Kamis (23/1/17).
 
Nur Alim menargetkan, even skala internasional ini dapat mendorong pengembangan kualitas kehidupan keberagamaan yang berbasis kepada kebijakan-kebijakan dan prinsip hidup masyarakat, sehingga masyarakat tidak kehilangan identitas lokalnya dalam mewujudkan Islam yang berkerahmatan bagi seluruh alam.
 
ICLAW mengangkat sub tema nilai-nilai keislaman, hukum, social sains, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.
 
Presiden SEAAM, Ismail Suardi Wekkeng menjelaskan, ICLAW diharapkan dapat menegaskan bahwa Islam sangat membolehkan adanya diversifikasi dengan kearifan local. “Kita ingin membangun spirit keberagaman agar Islam tidak saja dikenal dengan Islam dan Masyarakat Arab, tetapi juga ada islam & masyarakat Bajo, Islam dan Masyarakat Muna,  dan seterusnya sehingga ini menegaskan keberagaman kita sebagai agama yang damai dan jauh dari anarkis dan terorisme” ungkap Suardi.
 
Tidak hanya itu, Suardi mengatakan Gagasan Konferensi Internasional dengan isu kearifan lokal ini datang dari wilayah timur mengandung filosofi bahwa akademisi dari Timur juga ingin bergerak lebih cepat sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran dan gagasan terhadap dunia pendidikan internasional.
 
Saat ini panitia telah menerima lebih dari 50 abstrak karya ilmiah yang akan diseleksi secara profesional oleh tim penyeleksi. Hasil presentasi dan revisi paper akan diterbitkan dalam beberapa skema publikasi yaitu jurnal bereputasi internasional, prosiding bereputasi internasional atau buku edit volume.
 
“Karya monumental yang berisi tentang keberagaman praktek keagamaan Islam dan Kearifan Lokal dari masyarakat Asia Tenggara masih langka, sehingga karya tersebut diharapkan menjadi acuan bagi para akademisi dan praktisi pendidikan di dunia internasional” pungkasnya. (liv)